Sabtu, 17 Juni 2017

Menyiasati Penggunaan Gadget Pada Anak

      Dalam rangka memenuhi undangan seminar yang disebar di komunitas, saya dan teman-teman mendatangi Trans Hotel Bandung. Seminar dengan pembicara seorang psikolog, Mischa Indah Mariska. M. Psi. Seminar ini dimaksudkan untuk menyamaratakan persepsi tentang pengaruh gadget pada anak.
     Sering kita orang tua merasa resah dengan dampak perkembangan teknologi yang pesat. Terutama dampak gadget seperti smartphone pada anak-anak. Tapi sebelum menyalahkan gadget, ada baiknya memahami kebiasaan kita sendiri sebagai orang tua. Sudahkah kita lepas dari gadget? Karena sebenarnya anak itu adalah peniru ulung, dia melihat lingkungannya, mengadaptasi, dan kemudian menirunya. 
      Anak melihat lingkungannya yang menggunakan gadget dan kemudian dia menirunya. Penggunaan yang tidak diawasi tentunya akan banyak memberikan pengaruh negatif daripada pengaruh positifnya. Pengaruh positif gadget banyak kegunaannya, seperti anak menjadi lebih akrab teknologi. Anak mempunyai cara baru dalam belajar, dalam hal ini penggunaan internet memudahkan dalam belajar. Dengan teknologi pula anak akan memiliki metode belajar baru, struktur otaknya akan berkembang karena bisa melihat bentuk dua dan tiga dimensi. 
     Gadget tidak hanya berbentuk smartphone, tv dan psp pun termasuk kedalamnya. Penggunaan gadget yang baik untuk anak ada baiknya mengikuti tahapan-tahapan yang dianjurkan, seperti di bawah ini:

Tahapan penggunaan gadget

0-2 Tahun : pada rentang usia ini anak disarankan untuk tidak memegang gadget. Karena pada saat ini anak sedang belajar melalui panca indera dan pergerakan tubuh. Pada masa ini anak seharusnya dekat dengan pengasuhnya bukan dengan gadget. Anak bisa menjadi pasif bila lebih dekat dengan gadget.
    Pada usia ini otak masih dalam tahap perkembangan yang belum sempurna. Dengan gadget memang anak terlihat tenang dan orang tua tidak terlalu repot mengasuh, tetapi sebenarnya kerja otaknya menjadi berat pada saat menggunakannya. Kemampuan kosentrasinyapun akan terpengaruh, karena pada gadget biasanya perpindahan dari satu tema ke tema lain sangat cepat. Hal ini akan terlihat pada saat memasuki usia sekolah.
     Ada beberapa solusi yang bisa kita lakukan dalam penggunaan gadget, seperti:

0-1 : pada usia ini struktur otak sedang dalam tahap perkembangan yang belum sempurna. Perkenalkanlah anak pada permainan yang dapat menstimulasi otak.

1-2 : - hindari menggunakan gadget saat dengan anak. Karena anak akan meniru apa yang mereka lihat.
- buat mereka sibuk sehingga teralih perhatiannya dari gadget.
- pada usia 18 bulan anak boleh memegang gadget asal diawasi dan jangan lebih dari 15 menit.

2-5 : pada usia ini anak boleh menggunakan gadget dengan syarat diberikan program edukatif dan interaktif. Sebaiknya tidak lebih dari satu jam dan diselingi kegiatan lain.

Efek penggunaan gadget yang berlebihan:

- gangguan emosi dan perilaku
   Karena gadget benda mati, jadinya si anak tidak dapat mengekspresikan emosinya.Jadinya segala yang dirasakannya terpendam karena tiadanya interaksi. Perilakunyapun akan terpengaruh dari apa yang dia lihat. Karena anak bisa mengadaptasi dari konten yang dibuka seperti game.

- menghambat kemampuan kognitif, motorik, sosial, dan bahasa
    Anak jadi sangat pasif, kemampuan motorik halus dan kasarnya jadi terhambat karenanya. Karena gadget anak akan jarang berkomunikasi sehingga berpengaruh pada perkembangan kosakata bahasanya dan juga kemampuan bersosialisasinya.

- mengganggu kesehatan fisik
   Karena terus menerus terpapar layar biru seringkali merusak mata. Pola makan dan pola tidurnyapun terganggu karena asik bermain gadget.

Ciri-ciri kecanduan gadget

- menggunakan gadget lebih dari 2 jam
- tantrum ketika gadget diminta
- tidak bermain dengan teman
- pola makan, minum dan tidur tak teratur

Penyebab kecanduan:

- kurangnya kuantitas dan kualitas orang tua dengan anak
- dari gadget si anak mendapat banyak reward, sehingga akhirnya gadget menjadi sumber kesenangan utama.
- paparan gadget berlebihan punya efek yang sama dengan narkoba. Disebut juga dengan narkoba lewat mata ( narkolema ). Anak akan merasa ketagihan karena ada efek kecanduannya.

Bagaimana cara mengatasinya?

- Kembalilah pada prinsip anak harus bergerak. Ikutsertakan anak pada kegiatan-kegiatan di luar rumah. Berikan waktu yang banyak baginya di lapangan.
- jadilah role model yang baik untuk anak
- jadilah orang tua yang menyenangkan bagi anak sehingga mengalahkan serunya bermain gadget.

Apa yang harus dilakukan?

- bayar waktu anak yang terpakai untuk menggunakan gadget dengan perhatian full kita, dan usahakan tanpa gadget sama sekali.
- ajak anak keluar rumah untuk melihat pemandangan, mengobservasi lingkungannya, dan berinteraksi dengan orang lain.

Apa yang jangan dilakukan?

- saat anak rewel diberikan gadget
- memberi tontonan asing saat kemampuan bahasa ibunya belum berkembang baik. Hal ini bisa menyebabkan kosakatanya terhambat ( speech delay).
- membiarkan anak memiliki akun sosmed sebelum usia 13 tahun
- memfasilitasi anak dengan gadget khusus
- memberi gadget pada saat makan

     Sebagai orang tua kita harus bisa memikirkan hal positif ketika anak tidak memainkan gadget. Sudah seharusnya merasa kasihan pada anak karena kehilangan banyak hal untuk belajar pada saat menggunakan gadget. Sudah seharusnya pula kita menguatkan bonding dengan anak. Dan berikanlah kesempatan pada anak untuk menguasai berbagai keterampilan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar