Jumat, 31 Maret 2017

Beauty and The Beast



       Kesempatan manis ini rasanya tidak ingin terlewatkan begitu saja, ibu mana yang tak merasa senang ketika diajak melepaskan penat oleh anaknya? yah senang rasanya ketika si sulung berinisiatif ingin membahagiakan sang emak yang kelihatan penat oleh berbagai kegiatan ini. Apabila ketika dia mengajak menonton, wow tanpa bermaksud mampang mumpung, langsung saja diri ini mengajukan beauty and the beast sebagai alternatif pilihan nomer satu hehe... 
   Tak pernah merasa bosan untuk mengulang cerita indah ini. Baik film kartun ataupun semi kartun, tetap saja ceritanya indah. Apalagi lagunya ituloh, selalu saja terngiang-ngiang di telinga. 
       Awalnya tak tahu jenis film seperti apa yang akan disuguhkan, terlebih saya penasaran dengan akting emma watson di film ini. Masih terbayang aktingnya sebagai hermione di film Harry Potter, saya ingin membuktikan kepiawaiannya lagi di Beauty and The Beast. 
        Indah, memukau, sarat akan makna itu yang saya rasakan ketika menonton film ini. Jujur film ini dari awal hingga akhir begitu apik alur ceritanya, ditambah dengan selipan adegan musikalnya yang mempesona. Emma berhasil memerankan peran Belle dengan sempurna menurut saya. Lagu-lagu yang indah pastinya sangat membuai terutama bagi para wanita. Belum lagi lagu penutup di akhir cerita yang menurut saya indah dan sarat akan nasihat. 
      Akting yang sangat mempesona dari tiap karakter sangat menambah daya tarik film ini. Walaupun peran antagonis,  tapi saya sangat enjoy dengan peran Kapten Gaston disini. Teknik pembuatan film yang tidak diragukan lagi,  menurut orang awam seperti saya ini benar-benar mempesona dan indah. Patut diacungi seribu jempol deh. 
      Jujur dari awal cerita hingga akhir terasa begitu larut di alur ceritanya. Sampai tak terasa bertepuk tangan ketika film berakhir hehe.. Saya rasa akan sangat disayangkan bila film ini terlewatkan begitu saja untuk ditonton bersama dengan keluarga. 

Senin, 27 Maret 2017

4 Mutiara Kehidupan - part 1

Cerita Ibu Kos


       Wajah sendunya menyeruak kosentrasi menulisku,  sendu yang sejuk. Suaranya yang memangil-manggil pak kos semakin memecah kosentrasi. Akhirnya kulepas keyboard dan mulai memanggilnya, " apa kabar bu? seruku perlahan dari dalam kamar. Sedikit tertegun ibu kos mengalihkan perhatiannya kepadaku, "eeh.. ada di rumah rupanya sedang apa mba? tanyanya sambil menghampiri. Tanpa basa basi aku mempersilahkannya masuk, dan terlibatlah kami dalam percakapan hangat. 
      Kusadari akhirnya ternyata gerak badannya yang selalu perlahan dan ucapannya yang lembut terpengaruhi oleh daya tahan tubuhnya yang berkurang akibat penyakit diabetes kering. "Beginilah mba saya ini, padahal makanan dijaga dengan hati-hati, olahraga juga tidak terlewatkan tapi tetap saja allah yang menentukan segalanya. awalnya ada penolakan akan kenyataan mengapa saya harus terkena diabetes juga padahal sudah menjaga semuanya, tapi akhirnya saya menerima karena sekali lagi allah yang menentukan semuanya". 
       Aku tercenung betapa segala yang terjadi didiri ini adalah sesuatu hal yang direncanakan untuk tidak terjadi, tetapi ternyata allah berencana lain. Ketika penyakit yang seolah merenggut semuanya, seperti menjadi penghalang segalanya. 
" allah selalu mempunyai rencana lain mba, dulu saya juga ngontrak, malah pernah sampai spp tidak bisa dibayar empat bulan karena bapaknya tidak bekerja, akhirnya saya membuka warung dan siapa yang tahu ternyata rijki saya dan keluarga berasal dari warung itu, waktu terlewati begitu saja sampai akhirnya bapak kerja kembali dan kami akhirnya memiliki rumah. Siapa tahu nanti mbak punya rumah sendiri juga..  tidak ada yang tahu rahasia allah". 
      Betapa aku terpukul mendengarnya, teringat aku yang begitu gigih berjuang mempertahankan 'kenyamanan' yang ada. Teringat penolakan kerasku yang menyatakan semuanya berjalan baik-baik saja. Dan betapa bersikerasnya aku menunjukkan pada dunia bahwa aku tetap sejahtera dan nyaman, bahkan ketika perekonomian keluarga terguncang karena kepincangan sumber mata pencaharianpun aku tetap menolak kenyataan yang ada. Aku ingin menyatakan pada dunia bahwa ini aku sang pejuang tangguh yang akan tetap berdiri bertahan memperjuangkan yang tersisa. Aku lupa jikalau allah selalu memiliki naskah lain untuk hambanya, sebuah akhir yang akan menyatakan siapakah aku ini sesungguhnya. 
 "Saya lihat mba sibuk terus yah setiap hari? tanyanya lembut. Aku sedikit grogi menjawabnya tanpa dapat memungkiri bahwa memang aku tak pernah bisa diam menunggu dirumah. "oh iya itu bu sayakan ngejemput anak setiap hari, terus seminggu tiga kali pergi ke sekolah bola". Beliau mengangguk lembut. "mba, sekeras apapun kita berusaha menjadikan anak menjadi apa, pada akhirnya tetap saja allah yang menentukan". ucapnya kembali
     Dan pada akhirnya aku memahami inti dari pembicaraan ini. Bahwa sekeras apapun kita berusaha tetap saja allah yang akhirnya menentukan. Berusaha itu wajib tetapi mengenai hasilnya allah yang menentukan. Akhirnya ikhtiar, ikhlas dan tawakalkulah yang kembali harus dipertanyakan. Aku akui segala yang diperbuat segala yang dilakukan itu adalah dengan satu tujuan agar tercapai segalanya sesuai dengan yang diharapkan. Aku lupa bahwa ada allah yang pada akhirnya akan menentukan semuanya. 
"Baiklah mba saya pamit dulu, silahkan dilanjut kembali pekerjaannya". ucapnya sambil beranjak keluar. jangan lupa untuk rajin belohraga yah mba, dan satu lagi pikiran harus tenang. obat apapun takkan berpengaruh tanpa adanya ketenangan pikiran. 
"oh iya bu, mangga.. terima kasih bu sudah menyempatkan waktu untuk mengobrol", jawabku sedikit terbata karena masih terpesona dengan semua kata-katanya tadi. 
   Pandanganku mengikuti setiap langkahnya, dan yah aku terpesona dengan segala kepasrahannya pada allah, akan segala keikhlasannya yang lembut. Dan aku tahu allah jugalah yang mengatur pembicaraan ini agar ada hikmah yang bisa kuambil. Dari allah, untuk allah, hanya allah. Tertunduk aku.. perlahan mengetik sebuah judul di halaman yang baru... Cerita Ibu Kos... 

Jumat, 24 Maret 2017

Agen Perubahan

      Tak terasa sekarang telah memasuki NHW#9, NHW terakhir tapi bukan berarti terakhir dalam pengaplikasiannya. Ternyata di NHW ini saya dituntut untuk lebih dapat mematangkan visi dan misi sehingga pada akhirnya bisa bermanfaat bagi orang lain. Tentunya setelah yang ada di inti di dalam keluarga terselesaikan barulah bisa merambah keluar. 
     Setiap orang adalah agen perubahan. Ketika telah memahami dan menyadari visi dan misi kehidupan serta pengaplikasiannya dalam kehidupan dan keluarga dengan memaksimalkan peran yang dilakoni, kini saatnya visi dan misi itu menjadi modal untuk membawa perubahan pada lingkungan sekitar. 
     Diawali dengan pemahaman mendetail akan passion yang dimiliki, walaupun sempat dipenuhi kegalauan antara menulis dan memasak, akhirnya saya memantapkan diri di memasak. Dan dari passion memasak ini saya melihat ada beberapa hal di lingkungan sekitar yang perlu mendapatkan suntikan ilmu baru. 
     Bismillah saya mencoba mengisi bagan di nhw#9 ini:

Minat           : memasak

skill              :  kreatif memasak makanan

isu sosial  : banyak anak jajan makanan tidak sehat

masyarakat : yang menjadi prioritas adalah anak-anak

ide sosial      :  cooking class makanan dan penganan sehat kerjasama dengan ibu-ibu pkk 

     Semoga saya bisa istiqomah dengan misi agen pembawa perubahan ini. 

     



















Kamis, 23 Maret 2017

Kolam Renang Cek Tse long

      Bagi saya dan keluarga Kota Purwakarta merupakan kota tujuan wisata yang menarik. Selain air mancur Situ Buleud dan Situ Wanayasa, masih banyak lagi tujuan wisata lain yang menarik untuk dikunjungi. Ternyata di kota ini banyak terdapat kolam renang yang menarik, ada sky pool yang seolah-olah berenang di hamparan langit, ada kolam di tajur desa wisata, ada pula kolam renang di bojong dan masih banyak yang lainnya. Itu hanyalah segelintir tempat wisata yang pernah keluarga saya kunjungi.
     Minggu yang lalu kebetulan kami kembali mengunjungi kota ini, dan seperti biasa kami selalu menyempatkan diri untuk berenang. Karena waktu yang sempit kami mencari informasi tempat wisata yang dekat dengan kampung tempat kami menginap. Tanya punya tanya ternyata di jalan raya Wanayasa ada sebuah kolam renang yang katanya cukup menarik untuk dikunjungi. Tempatnya tidak jauh dari Situ Wanayasa, apabila dari arah situ berada di sebelah kanan jalan. Ada jalan kecil dengan papan berbunyi kolam renang Cek Tse Long di jalan masuknya. Jujur sebenarnya agak ragu kami mengunjunginya, apalagi setelah sampai di tempatnya bertambah lagi keraguannya. Kolam renangnya tampak tertutup dari depan. Sebelum masuk saya sempat menyuruh anak untuk masuk dan mengintip terlebih dahulu ke dalam. Ternyata dia ingin masuk katanya 'enakeun'. Jadilah kami bertiga masuk ke kolam renang, dan ternyata memang benar 'enakeun'.
      Kolam renang ini dinamai Cek Tse Long karena tempatnya berada di Komplek Cek Tse Long. Kata penjaganya entah Cek Tse Long itu siapa dan darimana, kolam renang itu mengambil nama tersebut agar orang-orang tidak kesulitan menemukannya. Biaya masuk ke kolam renang kalau weekend sebesar 15 ribu, sedangkan hari Senin sampai Jumat sebesar 13 ribu. Tapi biasanya hari Jumat libur bila kebetulan tidak bersamaan waktunya dengan high season. Jam operasionalnya dari jam 8 hingga jam 4 sore.

kolam anak

kolam dewasa

kereta api mini

kolam ikan

Kolam renang di Cek Tse Long ada empat buah. Dua kolam untuk dewasa dan dua kolam untuk anak. Di setiap kolam anak ada permainan seluncur dan ember tumpah. Kolam dewasanya pun tidak terlalu dalam. Yang saya sangat senangi adalah tempat menunggunya, disediakan saung-saung nyaman sebagai tempat menunggu disana. Tempatnya bersih dan nyaman. Ruang ganti dan kamar mandinyapun bersih dan cukup nyaman, mungkin hanya musholanya yang belum tertata baik. 
     Yang menarik ada tempat bermain anak berupa kereta api mini. Tempat kereta api mini itu dikelilingi kolam ikan. Ada pula saung tempat menunggu di tengah kolam ikan. Di dekat kolam anak yang bagian depanpun ada kolam ikan, jadinya yang menunggu tidak akan jenuh karena bisa bermain dengan ikan-ikan itu. Di cek tse long ada beberapa warung yang menjual makanan ringan, untuk makanan berat baiknya membawa dari rumah karena untuk saat ini belum tersedia. 
     Bagi kami sekeluarga Cek Tse Long sangat menghibur. Selain tempatnya yang strategis tak jauh dari jalan raya, fasilitasnyapun cukup memuaskan. Ayo sempatkan diri mengunjungi kolam renang ini saat ke Wanayasa, dan temukan kenyamanan untuk keluarga disana. 




Sabtu, 18 Maret 2017

Hilang

Dan kembali malam ini perenungan itu menyeruak
segala kebimbangan membuncah
merangsak nalar memecah kesadaran
hatiku pilu...
kusadari segala ketimpangan segala tikai
kikis habis suka yang tersisa
menghapus bahagia
menyimpan dinding dingin bisu
lidahku kelu...
tak terucap kembali mesranya riakan kata
sepi.. sunyi.. jauh..
tak kukenal bayang yang ada
berubah mengikuti kebekuan
siapa aku?
siapa engkau?
...... dimana kita... dimana cinta...
menguap begitu sajakah di kabut malam?
menyelinap bergegas menyisakan perih
tak tersentuh tak teraih
aku pedih...
sepertinya dingin malam menghapus semua kenang mesra
akankah.. mungkinkah.. rasa itu bertamu kembali
aku kehilanganmu...

Jumat, 17 Maret 2017

NHW#8 - Proses Pemantapan diri

     Setelah melalui berbagai macam NHW saya semakin mantap dan semakin menyadari akan arti proses pencapaian visi dan misi dalam hidup ini.  Dalam NHW#7 telah dibuat kuadran-kuadran tentang kegiatan yang suka dan bisa dilakukan. Sebenarnya sulit untuk memilih salah satu yang akan diseriuskan terutama antara menulis dan memasak. Menulis dalam prosesnya akhirnya ingin ditujukan untuk dapat menunjang perekonomian keluarga juga. Namun karena proses kebangkitan mental yang masih riskan terkontaminasi lagi akhirnya saya memfokuskan pada memasak,  suatu aktivitas yang saya suka dan saya bisa lakukan. Ini karena menulis bagi saya masih harus melalui proses panjang dalam pematangannya sedangkan ada sudut perekonomian keluarga yang mau tak mau saya harus ikut turun tangan dalam pemenuhannya.

      Berdasar aktivitas yang suka dan bisa tersebut akhirnya saya bisa menentukan dan memantapkan diri dalam pencapaian visi dan misi hidup. Adapun 3 elemen yang berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas saya adalah saya ingin menjadi inspirator dan motivator bagi suami dan anak-anak. Dengan melakukan hal-hal bermanfaat yang bisa menunjang misi hidup dan produktivitas saya berharap bisa menjadi contoh bagi keluarga. Untuk menjadi contoh bagi keluarga tentunya kita harus melakukan hal-hal penunjangnya,  disini saya ingin melakukan hal yang bisa menunjukkan kemandirian saya seperti memiliki usaha yang mandiri dan mengikuti kegiatan-kegiatan positif lainnya. Dan untuk menunjang semua itu berarti saya harus memiliki basic ilmu yang cukup. Karenanya menimba ilmu yang berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas adalah hal pokok yang harus dimiliki.

      Adapun dari aspek dimensi ada tiga hal yang saya pahami yang dapat mendukung misi dan produktivitas saya.

- yang ingin dicapai dalam kurun waktu kehidupan (lifetimepurpose).  Saya ingin mendapat ridho allah dan juga orang tua dalam mencapai keluarga sakinah mawadah warahmah. Yang tentunya keluarga samawa ini harus ditunjang dengan berbagai macam aspek dalam mewujudkannya, termasuk didalamnya ekonomi yang mapan.

- yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5-10 tahun (strategic plan) adalah saya ingin bermanfaat bagi semua orang, bagi orangtua dan keluarga khususnya.

- yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution) adalah saya bertujuan memantapkan diri untuk mandiri dalam segala hal, terutama mandiri dalam usaha.

     Dalam pencapian segala tujuannya tentunya harus ditunjang dengan perencanaan yang matang. Insha allah dibawah ini adalah kegiatan-kegiatan yang bisa menunjang produktivitas saya selama satu tahun kedepan

1. Perbaikan Diri
    Mengoptimalkan ibadah. Membiasakan diri untuk tahajud, pengajian dan puasa senin-kamis
undikator keberhasilan: khatam al quran setiap bulan. dalam satu tahun dan insha allah khatam 12 kali.

2. Menyelaraskan Visi dan Misi dalam keluarga
    Kumpul keluarga satu minggu sekali dengan agenda curhat. melakukan kegiatan-kegiatan bersama dengan keluarga.
indikator keberhasilan: kompak dalam segala hal

3. Menentukan tempat menimba ilmu
    Bergabung dengan komunitas-komunitas yang bersinergi dengan misi hidup dan produktivitas.
indikator keberhasilan: penerapan ilmu yang dicapai dalam keluarga dalam kegiatan sehari-hari

4. Mengikuti pelatihan
    Bergabung dengan pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan oleh komunitas maupun yang bersifat umum
indikator keberhasilan: pengaplikasian dalam menunjang produktivitas diri seperti praktek memasak dan praktek membuat penganan. Dan mencoba untuk memasarkannya sehingga bisa menghasilkan penghasilan tambahan.

5. Mengikuti event-event yang bisa meningkatkan kualitas diri
Menyempatkan diri mengikuti event-event yang berhubungan dengan produk makanan. seperti lomba masak, mengisi stand, pameran produk dan lain-lain.
indikator keberhasilan: produk makanan semakin dikenal dan diterima masyarakat

6. Menetapkan bidang usaha yang akan ditekuni
    Memantapkan diri akan satu bidang usaha yang akan diambil apakah berupa penjualan produk makanan ataukah menjual barang tertentu.
indikator keberhasilan: menyadari dan memahami passion yang sebenarnya yang tertuju pada bidang yang dimaksud.

7. Mencari tempat untuk lahan usaha
    Untuk memulai usaha mandiri harus menemukan terlebih dahulu tempat yang cocok dan strategis. Lokasi yang tepat sangat menunjang keberhasilan suatu usaha.
indikator keberhasilan: menemukan lokasi yang tepat dengan sasaran penjualan yang jelas.

8. Menjalankan usaha mandiri
    Setelah 7 tahapan sebelumnya tercapai maka langkah selanjutnya adalah pengaplikasiannya dengan memiliki usaha sendiri yang mandiri.
indikator keberhasilan : bersinergi dengan pasangan untuk memulai usaha

     Demikian usaha-usaha dan kegiatan yang dapat menunjang misi hidup dan meningkatkan produktivitas berdasar pemahaman saya. Semoga konsisten dalam melaksanakan kegiatannya selama satu tahun kedepan.

Jumat, 10 Maret 2017

NHW#7 - Proses Pengenalan Diri






      Di NHW kali ini saya dipicu untuk lebih memahami potensi diri saya, terlebih lagi setelah mengikuti tes di www.temubakat.com. Ada beberapa yang saya baru tahu, ada juga yang sudah saya tahu. Ternyata setelah saya pelajari dan coba pahami alhamdulillah ada kesinambungan yang signifikan antara NHW-NHW sebelumnya dengan hasil tes di temu bakat ini. Ternyata kecerwetan saya dalam segala sesuatu karena saya seorang perfeksionis. Segalanya harus teratur, rapih terkendali dan sangat teliti dalam segala hal. Yang menyenangkan ternyata saya seorang pekerja keras, padahal terus terang selalu merasa banyak berleha-lehanya selama ini. Tapi itu menjawab semua mengapa saya selalu ingin menyelesaikan pekerjaan apapun dengan sempurna.
      Menjawab semua pernyataan dalam NHW-NHW sebelumnya ada benang merah yang memang seperti diharapkan. Menyadari arti saya dalam keluarga sebagai motivator untuk peningkatan kualitas diri dan juga keluarga ternyata terbukti dari hasil tes tersebut. Semoga bisa istiqomah untuk selanjutnya.
     Demikian ini adalah beberapa kuadran aktivitas yang saya coba buat:

Kuadran 1

Aktivitas yang anda suka dan anda bisa

- Berdagang
- Memasak
- Membersihkan rumah
- Mengolah resep masakan baru
- Menulis
- Menabung

Kuadran 2

Aktivitas yang anda suka tapi anda tidak bisa

- Berkebun
- Bercocok tanam
- Memelihara kucing dan burung
- Menggambar
- Jalan-jalan ke alam terbuka satu minggu sekali
- Nonton ke bioskop

Kuadran 3

Aktivitas yang anda tidak suka tapi anda bisa

- Menyetrika
- Berdandan
- Arisan
- Kumpul-kumpul ngobrol bareng

Kuadran 4

Aktivitas yang anda tidak suka dan tidak bisa

- Pergi ke pasar setiap hari
- Jalan-jalan ke mall
- Menyetrika setiap hari
- Naik motor
- Tidak teratur dalam waktu
- Boros


        Dalam NHW kali ini saya dituntut untuk dapat memahami potensi kekuatan diri dan juga kekurangan yang ada di dalam diri. Semoga menjadi jalan untuk menstabilkan segala perencanaan yang telah disusun.


E Claim BPJS

     Sudah bukan rahasia umum bila setiap tenaga kerja yang bekerja di sebuah perusahaan akan mendapat fasilitas yang dapat menunjang kesejahteraannya, salah satunya adalah BPJS. BPJS sendiri memiliki beberapa fasilitas yang dapat diikuti, seorang tenaga kerja berarti akan mendapat fasilitas Bpjs ketenagakerjaan dari perusahaannya yang meliputi fasilitas kesehatan, jaminan hari tua, asuransi, dana pensiun dan lain-lain.
      Fasilitas kesehatan dipergunakan bilamana tenaga kerja sakit dan keluarga tertanggungnya sakit. Faskes yang didapat adalah faskes kelas dua. Jaminan hari tua bisa dicairkan 10% selama masa kerja aktif, dan apabila tenaga kerja telah non aktif pencairannya bebas asal telah berjangka waktu satu bulan dari masa non aktif. Asuransi melindungi tenaga kerja selama aktif di perusahaan dan masih terlindungi selama tiga bulan berikutnya setelah non aktif. Dana pensiun bisa dicairkan setelah usia 56 tahun.



       Banyak orang yang kurang paham dengan proses pencairan BPJS Ketenagakerjaan, termasuk saya pribadi pada awalnya cukup kebingungan. Ternyata untuk mempermudah proses pencairan harus dilakukan secara online. Ini untuk mempersingkat waktu dalam proses pengisian formulir dan juga menghindari antrian, dengan kata lain mengedepankan efisien dan efektif waktu. Masalahnya seringkali karena keterbatasan informasi, proses E claim ini menjadi tersendat-sendat, belum lagi harus bolak-balik karena kekurangan ini itu. Ada baiknya sebelum proses E claim segala sesuatunya dipersiapkan dengan detail agar terhindar dari mubazirnya waktu. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan agar proses E claim berjalan lancar:

1. Pada saat berhenti bekerja pastikan paklaring anda terima, cek nama dan segala sesuatunya agar sesuai dengan kartu identitas jangan sampai ada salah eja atau pengetikan.

2. Datangi Disnaker di kota tempat tinggal untuk mendapatkan surat keterangan berhenti bekerja dari Disnaker setempat. Kelengkapan yang harus dibawa adalah foto kopi paklaring dan KTP.

3. Pada saat akan melakukan E claim pastikan anda telah berhenti bekerja selama satu bulan, atau untuk lebih amannya lakukan E claim sekitar 1,5 atau 2 bulan setelah bekerja. Ini untuk menghindari tertolaknya proses E claim karena dianggap masih aktif bekerja. Dan pastikan pula anda memiliki email yang aktif, karena segala prosesnya akan melalui email.

4. Kelengkapan yang harus di scan adalah paklaring, surat dari Disnaker, KTP, KK,  kartu Jamsostek, buku tabungan. Ada baiknya melakukan scan di tempat yang sudah bekerjasama dengan Bpjs. Termasuk saya melakukan scan di warnet jalan suci Bandung karena telah mengetahui benar cara menscan kelengkapan yang benar. Banyak kejadian yang tertolak E claimnya karena kelengkapan tidak terupload semua.

5. Jawaban diterimanya E Claim biasanya 2x24 jam tidak termasuk sabtu, minggu dan libur nasional. Dan paling lambat 7 hari kerja. Setelah jawaban masuk melalui email, jangan lupa untuk meminta di printkan jawaban via emailnya tersebut. Selain print jawaban E Claim, adapula formulir F5 yang harus diprint juga. Di lembar jawaban E Claim akan tercantum tanggal berapa kita bisa melakukan pengajuan tersebut via kantor BPJS.

6. Pada saat akan melakukan claim pastikan dukumen asli semua dibawa seperti paklaring, surat Disnaker, kartu Jamsostek, KK, KTP, buku tabungan, Surat jawaban E Claim via email, dan F5. Biasanya agar antrian tidak terlalu panjang harus datang lebih awal, pengalaman saya di BPJS jalan Suci sebelum pintu masuk ada penjaga yang memeriksa semua kelengkapan dan kemudian dipilah-pilah untuk dimasukkan kedalam map. Setelahnya kitapun akan mendapat nomor antrian.

7. Akan ada wawancara singkat pada saat kelengkapan kita diperiksa, dan apabila lancar segala sesuatunya proses pencairan bisa ditunggu selama 7 hari kerja melalui bank yang kita minta. Kitapun akan mendapat kartu asuransi, dalam artian kita masih dalam lindungan asuransi untuk 3 bulan kedepan yang biayanya diambil dari saldo simpanan kita.

      Proses E claim akan berjalan mudah dan cepat apabila segala dokumennya lengkap dan sesuai segala sesuatunya dengan kartu identitas yang ada. Bahkan uangpun sudah bisa diterima sebelum 7 hari kerja. Pelayanan yang cukup prima dari petugas yang adapun cukup memudahkan bagi kita-kita yang masih kurang paham akan proses E claim.







Rabu, 08 Maret 2017

Diary Oji - arti sebuah kehilangan

      Wajah tak ceria menghampiriku hari itu. Menghenyakkan tubuhnya di kursi besi yang berderit lirih menahan sedikit beban di kerangkanya. Mengerenyit gusar oji berkata, mih sepatuku jebol,  lihat nih.. dibuka-bukanya sisi sepatu sampai menganga. Duh de jangan gitu dong, nanti rusak beneran.. kita sol aja yuk! bujukku. Wajahnya merengut cemberut,.. pingin sepatu kaya teman-teman.. ucapnya pura-pura tak memandang wajahku. Miris, pola hidup teman-teman sekolahnya mau tidak mau pasti merasuki, pasti sulit baginya bergaul dengan lingkungan yang notabene kalangan atas. Toh oji hanya anak-anak belaku menghela napas khawatir. Aku mau sepatu kets, ucapnya lagi. Biar pake uang tabungan dede aja, tekadnya begitu bulat hampir meluruhkan hatiku. De, sayang tabungannya, lagipula sebentar lagi masuk smp, memang boleh pakai sepatu kets? jangan sampai nanti beli lagi karena menyalahi aturan. Oji menunduk, biar mih.. kan pake uang dede, nanti sepatu yang rusak ini disol kalau sudah beli yang baru. Menghela napas meraih sepatu yang katanya rusak, padahal hanya terbuka sedikit pinggiran lemnya pikirku risau. Okelah kalo kamu mau beli yang baru tapi pakai uang sendiri yah! Cemberut diwajahnya langsung hilang, dengan semangat dia menarik tanganku mengajak bergegas ke toko sepatu.
    Dan kembali sedikit penyesalan itu menyeruak ketika melihat dia memilih sepatu-sepatu yang harganya wah menurutku. Seharusnya aku tegas dan tidak membaurkannya di kalangan atas itu, sedikit banyaknya pasti oji terpengaruh dengan pola hidup mereka, pola hidup yang berbanding terbalik dengan keluarga kami. De, coba pilih yang benar jangan yang terlalu mahal! ucapku ketika melihat dia kembali meraih sepatu seharga 700. Tapi mamih temen dede pake sepatu ini, ucapnya gusar. Temen dede ya temen dede, dede ya dede.. aa juga pake sepatu yang harga biasa, aa ngerti kalau harus belajar hemat bantahku tegas. Tapikan pake uang dede mih.. kan u.... kalimatnya terputus melihat kilatan marah di wajahku. Diletakkannya sepatu itu dan kami kembali berjalan menyusuri toko-toko yang lain.
     Akhirnya di toko terakhir aku menyerah dengan sepatu pilihannya yang harganya menghabiskan separuh tabungannya. Masih kemahalan menurutku, tapi hatiku luluh melihat dia jatuh cinta pada pilihannya. Dan pulanglah kami dengan membawa sedikit dilema karena tetap hati risau dengan barang yang dibeli tadi.
     Seminggu berlalu dan dia begitu istimewa memperlakukan sepatunya. Sekarang dede sama kaya teman-teman ucapnya sumringah. Jleb! seperti tertusuk pisau besar aku pilu. Semoga ini hanya pengaruh sementara doaku dalam hati. Seperti cambukan bagiku untuk lebih berhati-hati di kemudian hari bila hendak membaurkan anak di lingkungan pendidikan, baiknya aku memilih lingkungan yang setara dengan gaya hidup keluarga kami. Jangan sampai rasa minder dan rasa ingin meniru berlebih tertanam di hati anak karena pengaruh lingkungan yang tak setara. Ini yang harus aku pegang teguh.
     Sampai suatu ketika Allah berkata lain mendengar keluhan hatiku. Hari itu entah mengapa kami bergegas ke sebuah toko untuk melihat-lihat gerobak dagangan. Sedikit malas sebenarnya, tapi kaki tetap melangkah duluan memasuki toko,  Suami dan oji tertinggal di belakang. Akhirnya kami terlibat perbincangan serius dengan pemilik toko beberapa saat. Ketika melangkah keluar menuju motor yang terparkir manis di pinggir jalan,  oji terlihat tertegun-tegun melangkah. Mamih tas dede mana? Kami terkesiap. Ternyata tas ditinggal begitu saja dimotor, kesalahan yang sangat fatal. Dicaripun takkan ketemu karena tas disabet begitu saja dari motor. Sepatu dede mih? ucapnya tertahan. Ya allah sepatu barunya didalam tas. Tenang de tenang ucapku gelisah. Gelisah memikirkan buku-buku UN yang hilang. Suamiku tampak geram dan menyesal,  campur aduk. Astaghfirullah baru sekali ini kami mengalami kejadian seperti ini. Semoga ada hikmahnya.
      Kami kembali bergegas, bergegas menuju palasari... buku.. yah buku-buku yang penting. Oji tampak menahan airmata sepanjang menyusuri toko buku. Ikhlas de? tanyaku perlahan. Enggak! jawabnya tegas sebulir airmata terpeleset jatuh di pipi pucatnya. Perlahan aku berkata, insha allah ada gantinys de. Dan hari itu kami sibuk mengumpulkan peralatan sekolah yang hilang. Sampai di perjalanan melalui alun-alun aku meminta suami untuk berbelok kiri. Mau apa mih kesini? tanya oji. Beli sepatu jawab suamiku. Mamih udah aja sepatu yang dirumah di sol aja, gak usah beli mih! ucap oji gelisah. Rupanya dia tak enak hati melihat segala barang baru pengganti barang yang hilang tadi. Kamu yakin? tanyaku. Dia mengangguk tegas. Alhamdulillah serasa ada aliran sejuk dihatiku. Pulang ke rumah seribu aliran rasa mengalir diantara kami. De ini yang mamih maksud jangan berlebihan, masih banyak anak lain yang tak punya sepatu. Tak punya uang untuk membelinya. Sepatu hanya sekadar pelindung kaki, hanyak untuk diinjak. Semahal apapun sepatu tetap saja kodratnya untuk diinjak. Oji termenung, iya mih semoga nanti ada gantinya. Dan dengan sungguh-sungguh dia mengambil buku barunya dan mulai mengerjakan tugas dengan senang. Mukjizat bagiku, dia akhirnya menyadari ternyata ilmulah yang terpenting. Arti dari sebuah kehilangan.

Sabtu, 04 Maret 2017

NHW#6 - Manajer Keluarga yang Handal

      Siapa bilang menjadi manajer hanya bisa terjadi di ranah publik? ternyata ibu rumah tanggapun bisa menjadi manajer di rumah loh! Dan selayaknya manajer dia bisa mendelegasikan pekerjaannya dengan kontrol penuh tetap ditangannya. Sebagai manajer rumah tanggapun ia wajib berpakaian rapi selayaknya pegawai kantoran. Aktivitas yang terencana dan pengelolaan keuangan yang rapi sudah seharusnya menjadi ciri khasnya. Seorang manajer rumah tangga harus mampu mengatur 'perusahaannya' di ranah domestik selayaknya manajer di ranah publik.
     Menjadi 'manager' memang idaman saya dan mengatur jadwal kegiatan di rumah tidaklah sulit, yang sulit adalah menaatinya. Mengatur keuangan rumah tangga menjadi tantangan tersendiri bagi saya terutama pasca resign. Berhemat itu pasti, sedangkan mencari uang tambahan itu sudah pasti tak terelakan lagi. Dalam menjalani peran manager rumah tangga haruslah dapat memilah mana aktivitas yang penting dan mana yang tidak penting. Berdasar pemahaman saya aktivitas penting adalah aktivitas yang banyak manfaatnya, sedangkan aktivitas yang tidak penting adalah aktivitas yang kurang bermanfaat. Dengan demikian insha allah peran kita sebagai manager di rumah bisa diimplementasikan dengan baik.
     Demikian ini merupakan pemahaman saya tentang manager rumah tangga di NHW#6, dan saya berusaha menjabarkannya dalam daily activity sebagai berikut:

1. 3 aktivitas penting dan 3 aktivitas tidak penting
a. 3 aktivitas penting
- mengolah dan menyiapkan dagangan
- menyiapkan makanan untuk keluarga
- membersihkan rumah

b. 3 aktivitas tidak penting
- sering keluar rumah dengan dalih refreshing
- melamun memikirkan hal-hal yang tidak penting
- bermalas-malasan

2. Alhamdulillah hikmah mengikuti matrikulasi ini adalah saya semakin yakin dengan visi dan misi dalam hidup ini. Yang Pada akhirnya berimbas pada kegiatan saya terutama pasca resign yang alhamdulillahnya aktivitas yang pentinglah yang paling banyak dilakukan.

3. Di setiap pagi setelah waktu subuh selesai selalu diteruskan dengan kegiatan mengolah bahan dagangan, kemudian disambi menyiapkan sarapan untuk anak dan kopi untuk suami. Setelah rumah sepi baru dilanjutkan dengan menyiapkan makanan untuk keluarga, setelah itu mempersiapkan bahan dagangan yang kedua. Setelah selesai semua barulah mulai merambah membersihkan rumah. Setelah waktu dhuhur dan waktu istirahat kembali aktivitas mempersiapkan bahan dagangan untuk esok harinya.

4. Jadwal aktivitas harian

04. 00 -            solat tahajud
04. 30 -            solat subuh
04. 45 - mengolah dan memasak bahan dagangan
05. 30 - mempersiapkan anak sekolah dan menyiapkan sarapan
06. 15 - 06. 30 istirahat
06. 30 - 07. 00 belanja sayuran dan mengambil pesanan bahan dagangan
07. 00 - 08. 00 memasak makanan untuk keluarga
08. 00 - 09. 00 mengolah dan menyiapkan bahan dagangan sesi 2
09. 00 - 09. 30  solat dhuha dan persiapan menjemput anak (karena jarak jauh jadi sekalian ikut suami)
10. 30 - 11. 00 istirahat
11. 00 - 12. 00 mencari ilmu dari sosmed, membahas materi,  menulis bahasan materi atau menulis ringan
12. 00 - 12. 30 solat dhuhur
12. 30 - 14. 00 menunggu anak di tempat janjian sambil menulis ringan atau membahas materi
15. 15 -  tiba dirumah dan istirahat hingga selesai solat ashar
16. 00 - 16. 30  olahraga
16. 30 - 17. 00 beres-beres rumah
17. 00 - magrib  menyiapkan olahan dagangan
18. 30 - 19. 00  mengaji dan solat isya
19. 00 - 19. 30 beres - beres rumah plus menyiapkan persiapan sekolah anak untuk esok hari
19. 30 - 20. 00 nonton tv dengan anak atau menulis
20. 00 - 21. 00  menemani suami menonton tv dan anak mengerjakan pr
21. 30  tidur

5. Setiap kamis minggu kedua dan keempat, kegiatan selama menunggu jam pulang anak diganti dengan pengajian di mesjid TSM. Jumat dan sabtu setelah pukul 14. 00 kegiatan dilanjutkan dengan mengantar anak ke klub sepakbola. Kegiatan ini dari pukul 15. 30 - 17. 30, dan tiba di rumah pukul 20. 00. Hari minggu jadwal diganti dengan kegiatan mengantar anak - anak ke klub sepakbola dan panahan. Adapun kegiatan mendadak biasanya ada rapat di sekolah atai keperluan keluarga yang mau tidak mau harus dihadiri.

6. kegiatan yang paling mudah dilakukan urutannya mempersiapkan dagangan, memasak, menjemput anak,  beres-beres rumah.

7. Alhamdulillah rutinitas ini telah dilakoni selama satu bulan dan memang masih ada beberapa aktivitas yang melenceng dari jadwal, yang berarti harus diperbaiki dan dilihat perkembangannya selama satu minggu kedepan.

    Menjadi manajer rumah tangga tidaklah mudah dan juga tidak sulit. Ketika kita memahami posisi sebagai seorang manajer berarti didalamnya ada proses pengenalan diri. Semoga saya dan para ibu yang lainnya semakin handal dalam pekerjaannya di perusahaan rumah tangga. 

Rabu, 01 Maret 2017

Sulit menemukan lokasi rumah idaman? Ini tipsnya

      Memiliki rumah merupakan impian semua orang. Kebutuhan akan rumah tak bisa dielakkan lagi. Beruntung bagi yang bisa memiliki rumah sendiri, tapi bukan berarti yang belum memiliki rumah tidak beruntung. Karena banyak pertimbangan tertentu sehingga masih banyak orang atau keluarga yang memilh menyewa rumah saja. Harga rumah yang tinggi di perkotaan merupakan salah satu alasan mengapa masih banyak yang menyewa. Ada juga keluarga yang akhirnya memutuskan untuk menyewa rumah karena alasan jarak ke tempat sekolah anak sehingga bisa menghemat waktu dan biaya, padahal keluarga itu telah memiliki rumah sendiri Banyak pula para pekerja kantoran dan mahasiswa yang menyewa rumah petak atau kamar karena alasan jarak ke tempat beraktivitas. Bagi para pedagangpun pilihan menyewa rumah harus dilakukan karena disesuaikan dengan tempat atau lokasi mereka berusaha. 
      Seringkali bagi para penyewa ini mendapati kendala tertentu pada saat menempati rumahnya. Entah itu lingkungan yang kurang baik, air yang kurang, harga sewa yang mendadak naik, bahkan ada juga yang 'diusir' secara halus dengan alasan rumahnya akan digunakan oleh pemiliknya. Bila sudah seperti ini biasanya mau tak mau mereka harus mencari lokasi rumah yang baru. Seringkali dengan alasan yang serupa para 'kontraktor' ini sampai harus berkali-kali pindah lokasi rumah, tentunya ini sangat merepotkan. Karena kebutuhan akan tempat tinggal yang mendesak seringkali mereka asal pindah saja, misal asal ditempat baru airnya banyak langsung saja pindah begitu saja. Padahal ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi rumah. Berikut ini ada beberapa tips memilih lokasi rumah :

1. Meminta Jeda Waktu
    Jangan tergesa-gesa itu kunci utamanya. Bila terpaksa pindah karena sang empunya rumah mengusir secara halus dengan alasan rumah akan digunakan, tipsnya mintalah jeda waktu beberapa hari atau maksimal satu minggu untuk mencari rumah lagi. Demikian juga bagi yang merasa sudah tidak betah karena lingkungan atau alasan yang lainnya, jangan terburu-buru pindah, sediakan beberapa waktu untuk menemukan lokasi yang sesuai.

2. Searching on Net
    Mencari informasi lewat internet bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Cara ini hemat waktu dan biaya, Memang informasi yang diperoleh hanya sebatas iklan yang ada, tapi cara ini cukup efektif.

3. Mencari info lewat surat kabar
    Selain lewat internet, informasi bisa didapat lewat surat kabar. Cara inipun hemat waktu dan biaya. kita bisa mendapatkan lokasi rumah yang sudah jelas alamatnya.

4. Mencari informasi lewat teman atau saudara
   Cara ini biasanya sangat efektif. Informasi yang didapat bisa sangat akurat terlebih apabila lokasi yang dimaksud dekat dengan tempat tinggal mereka, sehingga kita bisa mendapat gambaran terlebih dahulu mengenai lingkungan sekitar rumah sewa.

5. Luangkan waktu khusus
   Setelah informasi yang dikumpulkan terasa cukup, tips berikutnya adalah luangkan waktu khusus untuk mensurvey tempat-tempatnya. Waktu yang panjang akan memberikan ruang untuk mempertimbangkan dengan baik. Waktu khusus untuk mensurvey bisa menjadikan kita lebih leluasa memperhatikan lingkungan sekitar rumah. Berikut syarat tempat tinggal yang nyaman versi penulis:
- akses jalan yang mudah
- dekat dengan tempat ibadah
- dekat dengan grosir atau warung
- dekat dengan tempat pembayaran listrik dan pembelian pulsa
- dengan dengan penjual sayuran. Ini merupakan nilai plus, karena akan sangat merepotkan bila harus      pergi ke pasar setiap hari.

     Dalam mencari lokasi rumah sesuai keinginan yang terpenting adalah niat dan usahanya. Jangan dilupakan tips jangan tergesa-gesanya, karena hal itu yang paling penting. Jangan sampai harus pindah berkali-kali karena lokasi yang tidak sesuai Pemilihan lokasi yang strategis dan yang baik lingkungannyapun haruslah sangat diperhatikan.