Sabtu, 23 November 2019

Masa Muda Penuh Keajaiban Bersama AJAIB




 Sebenarnya tidak ada kata terlambat untuk memulai hal baru agar lebih baik. Seperti mencari ilmu yang tidak pandang usia, demikian juga dengan berinvestasi. Walaupun masa depan tidak bisa diprediksi, tidak ada salahnya apabila kita mencoba mempersiapkannya. Bukan berarti melawan takdir, tapi kehati-hatian diperlukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

            Saya termasuk yang terlambat dalam berinvestasi. Dan, jenis investasi yang saya gunakan masih yang umum, seperti tabungan. Padahal, ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan kita. Jujur, bisa dikatakan saya menyesal tidak melakukan investasi dari masih lajang. Pada masa itu rupiah yang bisa diinvestasikan lumayan banyak sebenarnya. Sayang, seperti pada umumnya anak muda yang masih senang bermain, saya lebih banyak menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak berguna.

Selasa, 30 Juli 2019

Bantai Mata Kering Dengan Insto Dry Eyes

Jika kamu jadi orang tua, mau memilih yang mana? Memiliki anak yang aktif dan senang bermain di luar rumah, atau anak yang anteng bermain di depan gadget? Bukan hal aneh bila kebanyakan orang tua zaman sekarang lebih senang dan tenang anak-anaknya bermain gadget. Dengan alasan lebih mudah memantau anak, para orang tua seolah berlomba memanjakan mereka dengan berbagai kecanggihan teknologi. Padahal, pada dasarnya anak-anak adalah homo ludens, atau makhluk yang senang bermain. Jadi, akan lebih baik bila mereka dikondisikan berdasar jati diri yang sebenarnya.

Rabu, 12 Juni 2019

Membaca Bersama Hayu Maca


Pernah tidak merasa jengkel karena anak sulit diarahkan untuk membaca? Pengalaman itu jelas terjadi pada diri saya dan anak-anak, terutama ketika anak masuk usia sekolah. Ketika mereka sekolah usia dini, permasalahan membaca tidak begitu membebani kami. Akan tetapi, ketika masuk sekolah dasar, membaca jadi suatu hal yang begitu rumit bagi kami, terutama bagi anak kedua saya.

Seperti diketahui, pola belajar anak bisa dilihat dari lima macam gaya, seperti :
a.Gaya Belajar Visual, kemampuan belajar dengan melihat
b.Gaya Belajar Auditori, kemampuan belajarnya lebih baik dengan mendengarkan.
c. Gaya Belajar Kinestetik, gaya belajar dengan melibatkan gerak.
d.Gaya Belajar Global, anak dengan gaya belajar ini memiliki kemampuan untuk memahami secara menyeluruh.
e.Gaya Belajar Analitik, gaya belajar yang memiliki kemampuan meneliti atau menelaah terlebih dahulu secara spesifik dan teratur.

Minggu, 05 Mei 2019

Persiapan Ramadan



     Entah kenapa hari ini terasa begitu penat. Kamar yang biasanya nyaman sama sekali tidak membantu menyamankan hati. Ide-ide yang biasanya muncul bergantian lenyap begitu saja. Otak ini sama sekali tidak dapat dipakai untuk berpikir. Kembali godaan untuk minum obat menggelitik. Untungnya bisa kutepis dan meyakinkan diri kalau menulis adalah proses pengobatan yang terbaik.

Minggu, 07 April 2019

Mandiri Dengan Berbagi


            Siapa sih, yang tidak takut menjadi single mom? Saya pun sampai sekarang masih saja belum terbiasa dengan predikat baru yang harus disandang ini. Menjadi orang tua tunggal dan harus menghidupi anak-anak, sepertinya, masih menjadi hal menakutkan bagi para wanita. Hal itu terjadi pada diri sendiri. Tiba-tiba saja semua berpindah ke pundak yang lemah ini, dan saya harus pura-pura kuat menanggung semuanya.

            Tidak ada yang salah menjadi single mom. Yang salah adalah cara kita menghadapi masalah yang diakibatkan predikat ini. Ketidakmandirian ibu rumah tangga, selalu jadi pemicu awal ketika tiba-tiba menjadi sendiri. Ketika, biasanya segala sesuatu disuplai oleh pasangan, lalu, secepat kilat perubahan terjadi pada saat si wanita harus menjadi penyuplai. Gelagapan pastinya, kalau si wanita benar-benar polos tidak ada pengalaman mendulang uang sebelumnya, dan itu menakutkan. Seperti itulah, yang terjadi pada diriku, pada keluarga kami. Semua jadi kacau, ketika sebuah perpisahan tidak dapat dihindarkan lagi.

Minggu, 31 Maret 2019

Kisah Nyata Seorang Jurnalis

Awalnya aku pikir ini film biasa, ternyata, di luar ekspetasiku ini film yang sama sekali tidak biasa. Alur film The escaping madhouse benar-benar menyedotku, dan menjadikannya cerita yang aku masukkan kategori luar biasa.

Senin, 25 Februari 2019

Nibiru-Masa Kehancuran


Menulis bagiku adalah sebuah perjalanan. Dimulai dari masa kanak-kanak  yang penuh imajinasi, ruang-ruang khayal selalu dipenuhi petualangan. Setiap hari adalah awal dari perjalanan baru seorang anak  yang memiliki daya khayal tinggi. Aku adalah  seorang putri kerajaan, seorang detektif, bahkan seorang penyihir. Tiap detik nafas adalah penjabaran  dari petualangan yang tertera di pikiran. Dan aku akan tetap hidup di dalamnya, bersama setiap aksaranya, berkelana di ruang imaji tanpa tepi.

Seiring waktu puisi-puisi di lembaran akhir buku mulai berubah abu-abu. Bahkan penaku mulai mengering tetesannya digerus tamparan kehidupan dari  tahun ke tahun. Dan menulis pun terlupakan, setimpal dengan pengaruhnya pada kesehatan psikisku. Tanpa disadari  segala ruang imaji  yang tak terproses menjadi gumpalan di hati dan pikiran. Menyumbat setiap  kesenangan dan  kebebasan.  Akhirnya aku  terbelenggu dalam kehampaan dan sering mencoba berontak—walau tak paham bagaimana caranya.

Angka 40 dan Lutut

Bahagia kalau lutut bisa sekuat ini


        Ugh! nyeri rasanya ketika tulang lutut menopang badan yang naik ke atas bus. Padahal saya selalu berusaha mengurangi beban lutut dengan mengangkat badan dan bertumpu pada kedua lengan. Pernah  mengalami hal serupa tidak? Jujur, momen naik ke bus jadi salah satu biang keladi stres saya. Memang dilema setiap naik bus yang tangga otomatnya rusak. Bahkan tidak disangkal lagi kalau saya jadi sering menyalahkan pelayanan bus yang buruk. Padahal bisa saja mereka belum sempat mereparasi tangga otomat yang rusak itu.

           Walau begitu, demi pelayanan optimal pada penumpang tidak ada salahnya pihak penyedia transportasi  bus mengecek kondisi kendaraan secara berkala. Saya yakin tangga otomat ini sangat penting bagi beberapa golongan penumpang (termasuk saya). Bisa dibayangkan tidak seorang nenek yang mencoba naik bus tanpa tangga ini? Atau (maaf) yang kebetulan kakinya cacat? Duh, saya saja yang kebetulan setengah manula (eh?) dan lutut setengah sehat-kewalahan naik bus tanpa tangga itu.  

Sabtu, 09 Februari 2019

Ketika Anak Remaja


“Ayo, kakak kita nonton. Ada film seru di bioskop!” ajakku pada si sulung suatu hari.

          Anak pertamaku merengut. “Mami nonton sama temen Mami aja... kakak juga nontonnya sama temen-temen sendiri.”

          Deg! Ada rasa ngilu yang tiba-tiba menyayat hati. Mungkin aku sedikit berlebihan, tapi sedih rasanya ketika anak-anak tidak mau diajak nonton. Apa ada yang mengalami hal serupa? Aku yakin, banyak dari kalian yang juga merasa kehilangan kebersamaan dengan anak ketika mereka mulai sibuk dengan dunianya. Keberadaan teman-teman baru akan mengalihkan perhatiannya dari kita sebagai orangtuanya.

          Teringat ketika mereka masih kecil aku sering mengeluh. Terutama karena tidak memiliki waktu untuk menyalurkan hobi. Malah sering mencuri-curi waktu agar bisa pergi  sendirian. Dan sekarang rasa sesal itu datang. Sekiranya dulu aku tahu akan ada masanya mereka punya dunia sendiri, pastinya satu menit pun tidak akan disia-siakan.

Jumat, 18 Januari 2019

WHY BLOGGER?


Awal mengenal dunia blog sekitar tiga tahun lalu, dan ini merupakan dunia baru yang tidak sengaja aku masuki. Aku yang kebetulan memiliki dua putra yang sedang dalam masa pertumbuhan ceritanya masuk ke fase galau sebagai orangtua. Lalu secara kebetulan menemukan sebuah komunitas parenting di internet. Singkat cerita aku minta bergabung, dan tak lama kemudian terpesona oleh komunitas ini. Terpesona karena apa? Komunitas ini ternyata mengajak anggotanya untuk melek teknologi. Bahkan ketika mengikuti perkuliahan, tugas-tugasnya pun harus dikerjakan di blog. Dan itu dunia yang asing bagiku, sampai bertanya-tanya ke anggota komunitas yang dianggap senior. Waktu itu Teh Shanty Dewi Arifin yang aku ‘rongrong’. Malah Teh Shanty sempat membuat artikel berjudul “Blog For Dummies” waktu itu. Isi tulisannya tentang cara membuat blog untuk pemula seperti aku ini. Dan akhirnya demi memenuhi tugas kuliah di komunitas, aku secara tak sengaja masuk ke dunia blogger (baca: https://www.nodiharahap.com)

Kamis, 10 Januari 2019

ZERO WASTE – Semua Berawal Dari Rumah



            Ada masanya dimana saya merasa terganggu dengan tumpukan sampah yang tidak wajar. Entah tahun berapa itu ... saya lupa. Yang membekas hanya tumpukan-tumpukan kotor itu di ingatan. Kalau tidak salah waktu itu beritanya TPA Leuwigajah longsor. Dalam artian sudah tidak mampu lagi menampung sampah Kota Bandung. Sedih sekali waktu sampah-sampah itu yang mendominasi pemandangan kota. Ternyata sebanyak itu sampah yang dihasilkan oleh kita. Tidak perlu menyalahkan siapa pun karena pada dasarnya ini adalah masalah bersama. Toh, kita ‘kan yang menghasilkan sampah? Berarti harus kita juga yang mencari jalan keluarnya.