Bantai Mata Kering Dengan Insto Dry Eyes

Jika kamu jadi orang tua, mau memilih yang mana? Memiliki anak yang aktif dan senang bermain di luar rumah, atau anak yang anteng bermain di depan gadget? Bukan hal aneh bila kebanyakan orang tua zaman sekarang lebih senang dan tenang anak-anaknya bermain gadget. Dengan alasan lebih mudah memantau anak, para orang tua seolah berlomba memanjakan mereka dengan berbagai kecanggihan teknologi. Padahal, pada dasarnya anak-anak adalah homo ludens, atau makhluk yang senang bermain. Jadi, akan lebih baik bila mereka dikondisikan berdasar jati diri yang sebenarnya.

Yang menyedihkan, karena begitu menariknya kecanggihan-kecanggihan yang ditawarkan gadget, anak-anak seolah tersedot ke dalamnya dan lebih memilih bersosialisasi dengan dunia maya dibanding dunia nyata. Mereka sepulang sekolah bukannya menyapa orang-orang rumah, tapi malah langsung duduk manis di depan komputer atau bermain gawai. Hal itu saya alami benar di rumah. Anak-anak sibuk dengan urusan mereka sendiri. Yang kenyataannya sibuk dengan game-game yang mereka mainkan. Mereka bisa duduk seharian di waktu libur, bahkan bergadang hingga larut malam karena terhipnotis permainan di komputer.

Lalu, apa yang saya lakukan sebagai orang tua? Sebenarnya, ketika mengetahui anak kecanduan game, saya selalu meminta mereka untuk menyempatkan diri bermain di luar rumah. Sayangnya, daya tarik permainan digital lebih besar daripada permainan konvesional. Anak-anak lebih senang menghabiskan waktu di depan komputer. Padahal, menggunakan gadget itu lebih  baik tidak melebihi dari waktu dua jam. Karena mata yang berakomodasi terus menerus dapat menyebabkan tingkat kelembabannya berkurang,  dan menyebabkan mata kering. Kalaupun terpaksa harus melihat gadget dalam waktu lama, usahakan setiap 20 menit sekali mata istirahat. Fokuskan mata pada hal lain agar otot mata mendapatkan relaksasi. Sebaiknya, melihat objek yang jauh dan berwarna hijau.

Bagaimana aturan menggunakan gadget?

Menggunakan gadget diperbolehkan,tapi dengan aturan:

• Menggunakan gadget tidak lebih dari dua jam.
• Jarak pandang mata sebaiknya diatur, jangan terlalu dekat
• Pada saat menggunakan gadget, sebaiknya tiap 20 menit sekali mata diistirahatkan.

Sayangnya, banyak dari kita yang belum memahami aturan-aturan itu. Akibatnya, anak-anak terancam kesehatan matanya. Saya sendiri pun telah berulang kali memberi anjuran pada anak-anak. Tapi, sekali lagi, magnet dunia maya begitu kuat sehingga mereka sulit teralihkan.

Apa alasan anak begitu menyukai gadget?

Mengapa anak lebih menyukai gadget dari pada bermain di luar rumah? Ada beberapa alasan kuat yang memengaruhi mereka;

• Faktor lingkungan, anak-anak adalah peniru ulung. Apabila lingkungannya cenderung banyak yang menggunakan gadget, maka dia akan meniru.
• Kurang perhatian, anak yang merasa kesepian karena kesibukan orang tua, cenderung mengalihkannya pada  gadget.
• Sering merasa disalahkan, dalam game ketika si pemain gagal, game tidak akan memarahi ataupun menyalahkan. Yang ada malah kata-kata pemberi semangat, seperti "coba lagi". Hal itu membuat anak merasa dihargai. Tidak seperti di kehidupan nyata, ketika melakukan kesalahan biasanya disudutkan.
• Penuh tantangan, bermain gadget terutama game, membuat anak bersemangat karena banyak tantangan yang harus dipecahkan. Dan, ketika berhasil, si anak  merasa sangat berarti, dan mengambil tantangan berikutnya. Dia juga tertantang untuk memahami bahasa yang digunakan dalam permainan. Dengan kata lain, dunia game telah menyibukkannya dan membuat anak tidak ada waktu bermain di luar rumah.

Begitu besar ketakutan saya ketika menyadari anak-anak tersedot kecanggihan teknologi. Berbagai pikiran buruk sempat terlintas di kepala. Mulai dari takut anak terpengaruh orang asing yang kenal di dunia maya, hingga takut terkena berbagai penyakit mata kronis pun sempat terpikirkan oleh saya.

Hal buruk apa yang bisa diakibatkan gadget?

Apabila  pemakaiannya tidak diatur, gadget bisa mengakibatkan hal-hal buruk;

• Sosialisai anak kurang, karena waktunya habis dengan bermain komputer, gawai, atau menonton  televisi.
• Kecanduan, karena banyak tantangan  yang ingin dipecahkan mebuat anak jadi ingin bermain terus. Tanda kecanduan bisa dilihat dari sikap anak yang berubah pemarah. Pemarah karena otaknya letih, dan akibat kurang tidur.
• Gangguan pada mata, karena mata terus menatap gadget, ia jadi jarang berkedip. Akibatnya, mata jadi berkurang kelembabannya. Hal itu dapat menyebabkan mata jadi sepet, perih, dan lelah.

Kemudian, ketakutan saya jadi kenyataan. Anak sulung mengatakan kalau ada yang tidak beres dengan matanya. Dia datang dengan kondisi mata merah dan perih. Hal itu jadi mengganggu aktivitas  belajarnya. Jadi usahakanlah memantau anak ketika menggunakan gadget. Ketika mereka melawan, usahakan memberikan pengertian untuk menghindari hal-hal yang tidak  diinginkan.

Bagaimana bila berlebihan menggunakan gadget?

Ada hal-hal yang bisa berakibat buruk pada mata bila menggunakannya secara berlebihan;

• Mata lelah (astonopia), mata ini disertai gejala pusing, pandangan buram, pandangan ganda.
• Mata kering, pada saat menggunakan gadget mata kurang berkedip, jadi kelembabannya  berkurang. Gejalanya mata jadi, pedih, berair, panas, merah, pandangan kabur.
• Rabun jauh (miopa), karena sering melihat layar gadget dalam jarak dekat secara berlebihan, akhirnya menyebabkan rabun jauh. Gejalanya sering pusing, apalagi kalau silau. Mata juga kurang jelas melihat objek yang  jauh.

Untuk menghindari hal-hal di atas, disarankan anak-anak lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah, agar mata tidak terakomodasi terus-menerus.

Keluhan anak sulung saya ternyata berlangsung lama. Matanya saya yakini menunjukkan gejala mata lelah. Seperti yang diketahui gejalanya termasuk, mata kering, mata sepet, mata pegel,dan mata perih. Dan, itu sangat mengganggunya. Akhirnya, saya dan anak pergi ke  apotek untuk menanyakan obat yang bagus untuk mengobati mata. Alih-alih membeli obat, saya malah tertarik dengan Insto Dry Eyes  (http://insto.co.id/) yang terpajang di etalase apotek. Dengan keyakinan pada keunggulan produk tersebut, saya pun membelinya.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat mata anak saya kembali normal. Setelah setiap hari meneteskan Insto Dry Eyes sebanyak dua tetes, matanya menunjukkan perubahan, dan kembali sehat. Hal itu disebabkan karena indikasi umum Insto Dry Eyes memang untuk mengatasi kekeringan pada mata dan sebagai pelumas mata. Dengan harga relatif terjangkau 15.000 rupiah, Insto telah memberikan hasil yang luar biasa.

Zat aktif hidroxyprophylmetyl selulose dan benzalkonium chloride yang dikandungnya sangat ampuh digunakan untuk mengatasi gejala mata kering dan sebagai pelumas mata. Benda mungil ini sangat mudah dibawa-bawa, dan untuk musim kemarau seperti ini memang disarankan untuk selalu menyediakannya. Karena berdasar pengalaman saya pribadi pula ketika mata terkena debu hingga perih dan  berair, ternyata produk ini juga ampuh digunakan untuk mengobatinya. Padahal, saya menetesi mata dengan kondisi masih menggunakan hard lens. Insto Dry Eyes rupanya aman pula untuk digunakan pada mata saya yang menggunakan lensa kontak keras.

Namun, itu bukan berarti kita jadi longgar lagi dalam mengawasi anak dalam memakai gadget. Karena mata merupakan indera penting yang harus dirawat kesehatannya. Cegah pemakaian gadget yang berlebihan pada anak. Usahakan anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan tema-teman di luar rumah, karena olah tubuh juga merupakn salah satu faktor pendukung berkembangnya kecerdasan. Dan, biarkan Insto Dry Eyes ikut membantu kita merawat kesehatan mata keluarga.