Menulis
bagiku adalah sebuah perjalanan. Dimulai dari masa kanak-kanak yang penuh imajinasi, ruang-ruang khayal
selalu dipenuhi petualangan. Setiap hari adalah awal dari perjalanan baru
seorang anak yang memiliki daya khayal
tinggi. Aku adalah seorang putri
kerajaan, seorang detektif, bahkan seorang penyihir. Tiap detik nafas adalah
penjabaran dari petualangan yang tertera
di pikiran. Dan aku akan tetap hidup di dalamnya, bersama setiap aksaranya,
berkelana di ruang imaji tanpa tepi.
Seiring
waktu puisi-puisi di lembaran akhir buku mulai berubah abu-abu. Bahkan penaku
mulai mengering tetesannya digerus tamparan kehidupan dari tahun ke tahun. Dan menulis pun terlupakan,
setimpal dengan pengaruhnya pada kesehatan psikisku. Tanpa disadari segala ruang imaji yang tak terproses menjadi gumpalan di hati
dan pikiran. Menyumbat setiap kesenangan
dan kebebasan. Akhirnya aku
terbelenggu dalam kehampaan dan sering mencoba berontak—walau tak paham
bagaimana caranya.