Jumat, 02 Desember 2016

Letter for My Son

                      Surat cinta untuk anakku

       Dear pemuda kecilku, betapa hari-hari yang dilalui terasa begitu menyesakkan kita. Tiba-tiba saja awan mengeluarkan mendungnya dan hujan mencurahkan badainya. Terkesiap ketika dunia dengan seketika membalikan derajatnya menghentikan putaran porosnya.

Dan aku tahu kau menahan tangis disana.....

Betapa aku ingin berlari, merengkuhmu dan mengatakan semuanya akan baik, akan kembali indah seperti semula.

Kau pantas untuk kecewa karena ternyata langit tak selamanya berwarna biru, akan ada saat birunya tertutup awan mendung. Akan ada saatnya matahari meredupkan cahanya karena takdir perputaran waktu yang mengharuskan gelap menggantikan cahayanya.

Tapi wahai pemuda kecilku, semua itu hanya akan semakin menguatkan keberadaan kita sebagai manusia-manusia pilihan. Karena kita lebih dari yang lain karena tuhan tahu kita manusia-manusia tegar. Karena Dia tahu kita akan selalu berusaha tawakal dan menjalaninya dengan ikhlas.

Karena kita kuat.....

Anakku teriakkanlah marahmu dalam prestasi tidak dalam putus asa. Muntahkan kecewamu dalam energi bangkit dan terus berkarya.
Semua ini ada dan terjadi untuk menjadikan kita semakin kuat. Believe me there is god and there is miracle....

With all my love


Your beloved mom