Kamis, 15 Juni 2023

Benarkah Kusta Penyakit Kutukan?

 Benarkah Kusta Penyakit Kutukan?




Live streaming tentang kusta kembali diadakan di channel Youtube Ruang Publik KBR pada Rabu 14 Juni 2023 kemarin. Acara kali ini bertajuk "Gaung Kusta Bersama Babinsa dan PKK" yang dihadiri narasumber Kapten Inf Shokib Setiadi dan Ibu Elly Novita, S.KM, MM. Streaming kali ini mengulas tentang acara roadshow ke Slawi, Tegal. Dimana Roadshow ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta.

Sebagai upaya mewujudkan suara Indonesia bebas dari kusta, pada tanggal 1 Juni 2023 lalu, Ruang Publik KBR menyelenggarakan acara edukasi kusta. Acara ini merupakan proyek Ruang Publik KBR bersama Babinsa dan PKK. Bertujuan membuka ruang dan jaringan masyarakat, diharapkan acara ini dapat meningkatkan awareness terhadap penyakit kusta.

Benarkah Kusta Penyakit Kutukan?

Seperti diketahui, Bintara Pembina Desa merupakan perwakilan militer yang tugasnya menjalin hubungan dengan masyarakat di tingkat desa atau kelurahan. Sedangkan PKK sendiri merupakan organisasi masyarakat yang memberdayakan wanita. Karena kedekatan langsung pada anggota masyarakat kedua kelompok ini digandeng untuk melakukan edukasi mengenai penyakit kusta. Diharapkan edukasi tentang kusta ini tepat mengenai sasaran serta dapat menghilangkan stigma masyarakat.

Target pemerintah sendiri hanya 1 penderita kusta saja dari 1 juta penduduk. Kenyataannya jumlah penderita kusta lebih banyak dari angka target tersebut. Sedangkan penyakit kusta mudah menular apabila tidak segera ditangani. Karena itu sosialiasi serta edukasi ini diperlukan sebagai jalan untuk membuka wacana masyarakat tentang kusta. Sehingga mereka paham tentang gejala dari penyakit ini, cara pencegahan, sekaligus cara mengobatinya.

Ibu Elly mengutarakan tantangan terberat edukasi tentang kusta ini adalah menghilangkan stigma masyarakat. Kusta dianggap sebagai penyakit kutukan. Karenanya penderita kusta di Tegal ini menganggap dirinya terkena kutukan. Sehingga mereka malu dan tidak ada semangat untuk berobat. Demikian pula stigma orang-orang disekitarnya. Jadinya penderita kusta malah dihindari dan dikucilkan. Karena itu sangat penting untuk menghilangkan anggapan kusta itu penyakit kutukan dan menakutkan.

Edukasi Mengenai Kusta Bersama Babinsa dan PKK

Roadshow di Tegal kemarin dikemas dengan cara berbeda. Edukasi dan sosialisasi mengenai kusta ini disampaikan dalam suasana bergembira dan menyenangkan seperti senam bersama. Pada acara kemarin juga dibagikan buku panduan tentang kusta. Bapak Shokib mengutarakan bahwa edukasi dalam suasana bahagia memang perlu. Selain memudahkan otak untuk menyerap materi, edukasi dengan cara ini dapat membantu menghilangkan stigma kusta sebagai penyakit yang menakutkan. Kesan selama mengikuti roadshow kemarin menjadi pembelajaran utama bagi Babinsa untuk menyampaikan edukasi dengan metoda seperti apa.

Bapak Shokib juga berharap agar para pamong desa yang diundang dapat membantu edukasi tentang kusta ini di desa-desa. Selain itu beliau juga berharap pemerintah tetap mengawal selain sinergisitas antara masyarakat dan komunitas. Babinsa menindaklanjuti hasil roadshow kemarin dengan cara menyamakan persepsi agar segera dapat dilakukan sosialisasi di tiap koramil di desa-desa. Selain itu Babinsa juga bekerjasama dengan nakes, RT/RW, PKK, Pos Yandu dan masyarakat agar edukasi tentang kusta ini segera menyebar.

Ibu Elly terkesan dengan kemasan acara roadshow kemarin. Beliau mendapatkan banyak ilmu mengenai kusta, mengetahui ciri-ciri yang terkena kusta sekaligus cara deteksi awal, jadi tahu cara mencegah dan mengobati anggota keluarga juga. Kusta merupakan penyakit yang tidak langsung menular. Karena itu tidak perlu ada diskriminasi pada penderita kusta karena proses penularannya lama dan dapat dicegah.

Beliau mengutarakan kendala terbesar edukasi pada ibu-ibu adalah menghilangkan stigma kusta adalah penyakit kutukan. Selain itu ibu-ibu mudah terpengaruh berita hoaks, seperti kusta itu penyakit menular. Begitu menempel atau kontak langsung dengan penderita kusta pasti langsung tertular. Anggapan seperti ini yang harus dihilangkan. Ibu Elly mengatakan belum ada evaluasi khusus dari PKK sejauh mana masyarakat bisa menerima edukasi tentang kusta ini.

Ibu Elly mengutarakan PKK sendiri biasanya digandeng. Namun PKK akan menyusun rencana sendiri untuk menyebarkan hasil roadshow kemarin dan masalah kusta ini akan dimasukkan ke dalam program kerja. Pendekatan PKK akan melibatkan tokoh agama, masyarakat, serta kelompok pemuda untuk menyebarkan edukasi tentang kusta.


Upaya menggandeng Babinsa dan PKK ini merupakan langkah yang tepat. Karena kedua kelompok ini bersinggungan langsung dengan masyarakat. Keterlibatan para ibu dalam upaya penyebaran edukasi tentang kusta ini juga dapat dimulai dari keluarga sendiri. Jika kelompok terkecil yaitu keluarga dapat teredukasi dengan baik, maka diharapkan dapat membuka wawasan tentang kusta pada kelompok lebih besar yaitu masyarakat umum. Sehingga pada akhirnya stigma tentang kusta sebagai penyakit kutukan dapat dihilangkan.


Live streaming Youtube Ruang Publik KBR