Rabu, 03 Agustus 2016

Rajinlah sembahyang Nak!

Foto:   Subuh yang dingin, adzanpun mulai terdengar berkumandang. Rasanya selalu ada yang mengganjal setiap waktu solat tiba, teringat oji yang hingga sekarang masih sulit saja bila disuruh sembahyang.  Wah, kata disuruh saja sudah hal yang salah diterapkan disini, karena pada intinya anak tidak mau disuruh. Tapi rasanya suliit sekali untuk tidak menyertakan kata-kata, cepetan! jangan! hehe..apalagi emak rempong seperti aku ini yang selalu dikejar deadline waktu.
     Sering pusing kenapa anak-anak terutama oji sulit sekali diatur sepertinya setiap maksud dan keinginan emak ini tak tersampaikan dengan baik, dan pada akhirnya selalu diakhiri dengan kata-kata suruhan dan seringkali larangan. Maksud hati biar cepat dimengerti anak, tapi ternyata malah menanamkan sikap membantah dan tak peduli pada dirinya. Ketika 'disuruh' sembahyangpun dia pura-pura tak peduli, bosan kayaknya disuruh berulang-ulang padahal dia sudah paham.
    Ternyata emak ini yang salah, ketika pola kata dirubah menjadi negosiasi bahkan dipancing dengan bercerita dulu dia mulai menunjukkan responnya. Merubah kata suruhan menjadi ajakan juga terasa lebih maknyus hehe..jadinya bisa mengurangi frekuensi omelan dalam sehari. Masalahnya disaat badan lelah ataupun banyak pekerjaan rumah, kata-kata yang keluar pastilah yang menyebalkan. Disinilah seninya, aku harus banyak menghela napas beristighfar dan belajar menghalau semua galau, coz kata-kata positif diawali pikiran yang positif. Harus bisa memilih kata yang tepat karena kata-kata mencerminkan diri kita yang sesungguhnya. Duh, jadi semakin paham mengapa oji sering membantah, karena emaknya yang menyebalkan. Dengan rutinitas yang padat tiap hari pastinya sering keluar kata-kata yang kurang komunikatif. 
      Ketika mendapat ilmu baru dihari kemarin, emak ini semakin yakin dengan kesalahannya. Terlebih ternyata dalam berkomunikasi dengan baik ada komponen yang harus diperhatikan yakni 7% verbal, 38% intonasi dan 55 % body language. Pantas saja setiap kalimatku tidak diperhatikan, karena yang sampai adalah wajah mengkerutku ketika menyuruhnya melakukan sesuatu haha...bertekad memulai komunikasi dengan wajah ceria, kalimat ceria, dan nada yang lembut ( ops! tantangan berat nih ).
        Ada satu lagi yang penting dalam berkomunikasi, tentunya bisa dipraktekkan dengan lebih luas. Ternyata ada formula komunikasi juga yang meliputi high energy, intensity of eye contact, transfer of feelings dan strategy. Kayak kue biar bisa dimakan dan disukai  tentunya harus dibarengi dengan resep yang tepat, seperti itulah komunikasi yang baik harus memperhatikan kaidah-kaidahnya agar bisa tersampaikan dengan baik pula.
      Wow sudah jam lima subuh waktunya membangunkan anak-anak.... Bismillah, " Dek ayo bangun..waktunya untuk solat ayo kita wudhu.....



#Odopfor99days #    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar