Senin, 10 April 2017

Seputar Alun-alun Bandung


    Kebetulan di pagi ini ada kesempatan mengunjungi alun-alun dan masih tampak sepi,  hanya ada beberapa orang atau kelompok yang sedang menikmati suasana pagi. Menuju jam 8 pagi kegiatan di mesjid agung mulai terlihat. Pagi ini seharusnya ada kegiatan istighotsah dari ibu Hj. Ida, tapi karena ada kegiatan mtq jadinya ditiadakan untuk hari ini saja. Setiap minggu di setiap hari selasa rutin diadakan kegiatan istighotsah bersama ibu Hj. Ida, jemaahnya berdatangan dari berbagai tempat bahkan mesjid selalu penuh sampai ke terasnya bila ada kegiatan ini. Jemaahnya mengenakan seragam khas yakni baju muslim warna hitam dengan kerudung hijau. 
      Menjelang jam delapan pagi mulai tampak kesibukan di alun-alun. Mulai banyak para ibu yang membawa anak-anaknya bermain di lapangan sintetis. Para penjual yang membawa bolapun berdatangan. Di alun-alun bisa membeli bola seharga 10 ribu dan anak-anak bisa sepuasnya bermain di lapangan. Ruangan terbuka seperti ini memang sangat disenangi anak-anak, selain bola ada juga pedagang yang menawarkan alternatif mainan lainnya. Selain itu ada pula sudut khusus untuk bermain anak, yang sayangnya harus mulai diperbaiki, sudah mulai banyak alat bermain yang rusak. Begitu diminatinya tempat ini sehingga fasilitas yang adapun cepat rusak karena kapasitas pemakainya yang berlebih. 
      Pagi hari tempat ini banyak diminati walau hanya sekedar untuk botram atau makan bersama. Banyak ibu-ibu yang berkumpul disini menikmati udara pagi sambil memakan bekalnya. 

selain para penjaja makanan kecil dan minuman di daerah lapangan rumput, kita juga bisa menikmati aneka kuliner di basement alun-alun. Biasanya hari sabtu dan minggu tempat ini ramai hingga malam hari, dan banyak para pedagang basement yang membawa menu keatas, jadi kita tinggal memesan pada mereka saja nanti makanannya diantar bila sudah jadi. 
     Alun-alun bukan alun-alun namanya bila tanpa Satpol PP. Para bapak dan ibu yang tegas ini selalu berusaha menjalankan tugasnya dalam menjaga ketertiban dan kebersihan tempat ini. Para penjaja makanan dan minumanpun tak bisa seenaknya berdagang di alun-alun, biasanya mereka berjualan secara sembunyi-sembunyi. Bukan berarti menghalangi rejeki mereka, tapi para petugas Satpol PP ini menjalankan tugas untuk menciptakan ketertiban. Selain itu untuk makanan dan minuman bisa didapat di basement, bisa juga kita beranjak sedikit dan masuk ke Jalan Dalem Kaum, di sepanjang jalannya banyak dijajakan makanan. 
      Sangat disayangkan masih ada sudut kosong di alun-alun. Tempat yang saya tahu katanya diperuntukkan untuk perpustakaan. Seandainya benar untuk perpustakaan bisa dibayangkan penuhnya oleh anak-anak sekolah. Belum lagi oleh kami para bloger yang notabene selalu mencari tempat yang cocok untuk menulis. Semoga bukan cuma harapan semu saja. Saya yakin Alun-alun Bandung akan semakin lengkap pencitraannya sebagai tempat wisata keluarga bila perpustakaan itu telah dibuka. 

6 komentar:

  1. Pengen mampir ke sini juga kalau ke Bandung deh. Rame banget ya katanya.

    BalasHapus
  2. Sering banget lihat tmn2 foto di sini. Masih rame terus ya mba sampe sekarang... Penasaran aku

    BalasHapus
  3. iya teh leyla😊.. apalagi sabtu minggu

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. tambah rame mba suci.. kadang suka geli juga ngeliat keluarga yang datang dari luar kota rame-rame duduk cuma untuk makan di lapangan rumput😂

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus