Selasa, 14 Februari 2017

Diary Oji - The First

Assalammualaikum diary,

Hari ini kala pertama kali aku melangkahkan kaki ke pertandingan bola yang sesungguhnya. Dag dig dug itu pasti, sedikit rasa minderpun menggelitik hatiku tatkala melihat kawan yang lain yang jam terbang tandingnya telah berjibun. Tapi aku harus tetap maju, karena ini timku.

Dari kelas dua SD aku telah berjibaku dengan benda bulat ini, bola. Aku sangat menyukainya,bahkan seringkali uang jajanku habis untuk membeli bola. Walaupun sering dimarahi karena selalu bermain bola di lapangan dalam sekolah, aku tak pernah kapok. Walau wakil kepala sekolah sering menegurpun aku tak kapok jua. Sering bola yang kutendang melenceng dan masuk ke ruang tata usaha. Dan pasti hukumannya bola langsung disita, tapi aku tak pernah berhenti untuk langsung membeli bola plastik baru. Bahkan demi keamanan aku sering sengaja mengempiskannya dan menyembunyikannya di tumpukan barang bekas di halaman belakang sekolah. Keesokan harinya, aku akan mengambilnya diam-diam dan meniupnya hingga bulat kembali. Yah karena aku cinta sepakbola.

Di sekolah sepakbola ini, bahkan pada saat waktu pemanasan sebelum pertandinganpun aku sadar benar bahwa aku banyak tertinggal dalam teknik maupun fisik. Ternyata Lima tahun di futsal tidak menjadikan aku ahli bermain bola. Tapi aku tak kecil hati, karena banyak pelatih yang membantu dan membimbingku. Memang pr latihan fisik yang harus aku pelajari sedikit banyak dari yang lainnya, tapi aku menyukainya dan bersungguh-sungguh melakukannya.

Saat ini aku berada dilapangan mini sepakbola. Hujan gerimis membasahi rerumputan dan menjadikannya medan yang berat bagi kami. Tanahnya menjadi lembek sehingga lengket di sepatu kami. Kemudian ketika kami bermain hujan berubah menjadi sangat deras, tanah semakin lembek dan lari kami menjadi terhambat tanah yang menempel di sepatu. Rasanya berat sekali melangkah dan berlari dengan tanah berkilo-kilo di kakiku. Permainan jadi sedikit kacau dan kami satu tim merasa sangat kelelahan. Tapi kami tetap bermain.

Awal pertandingan dimulai aku sempat diam mematung. Benar aku bingung apa yang harus dilakukan dan masih belum bisa membaur dengan strategi. Setelah disemangati...diteriaki pelatih tepatnya hehe...aku mulai memaksakan kaki untuk lebih lentur dan mengikuti irama permainan. Wah ternyata aku benar-benar kalah pengalaman. Tapi aku tak kecil hati karena aku punya tekad untuk bisa, kata mami kalau aku bersungguh-sungguh apapun yang tak mungkin pasti akan menjadi mungkin. Dan aku yakin akan bisa menjadi pemain bola yang dibanggakan keluarga nanti.

Yah diary, hari ini aku bertanding sesungguhnya di medan yang berat. Walaupun kalah 3-0, aku tak mengeluh, tak merasa kalah, karena pertandingan ini yang menjadi pengalaman awal yang menyenangkan bagiku. Dan kini aku dengan senang hati mengenakan jaket klub yang bertuliskan, Diklat Jabar Indonesia Muda. Diary doakan aku menjadi pemain yang tangguh yah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar