Rabu, 04 Januari 2017

Oleh-oleh Malam Tahun Baru

          Rencana mendadak di jumat pagi. Tiba-tiba saja keinginan untuk melihat air mancur laser di Purwakarta membuncah begitu saja, terlabih karena di sebuah surat kabar dinyatakan jadwal tayang jadi dua kali dalam seminggu, jumat dan sabtu. Sontak saja saya dan suami kembali ngebolang menggunakan kendaraan roda dua ke kota Purwakarta. Perjalanan yang penuh tantangan, cuaca yang cenderung cerah membuat udara sangat berdebu, belum lagi jalan yang tiba-tiba saja jadi padat. Truk-truk besar memadati jalur Bandung-Purwakarta, rupanya itu dampak dari jembatan yang rusak di Tol Cipularang. Sungguh menegangkan berkendaraan berpacu dengan truk-truk itu. 
           Dua jam setengah lumayan membuat punggung sekaku tiang kayu hehe, kami tiba di kota Purwakarta tepatnta di Situ Buleud. Kantor DPC PDI menjadi tempat mengaso sejenak sembari bernostalgia dengan kawan seperjuangan suami. Tak dinyana disana kami mendapat kabar kurang menggembirakan, ternyata air mancur Situ Buleud masih dalam tahap pembangunan dan belum siap untuk tayang. Bahkan rencananya akan tayang perdana tanggal 7 Januari besok. Kecewa mendesak semakin menambah rasa lelah yang sangat. Wah, sudah sejauh ini tapi kami tak bisa melihat air mancurnya, hanya bisa mengintip patung air mancurnya saja dan berfoto di taman-taman kecil diluar lokasi. Walau kecewa, tetap saja hati berdecak kagum dengan kemegahan taman Situ Buleud dan sekitarnya sungguh sangat artistik. Belum lagi alun-alun Purwakarta yang sangat indah, hmm..betah berlama-lama disana kami. Sayangnta foto-fotonya sengaja Saya dokumentasikan untuk tulisan berikutnya hehe...
              Setelah berpusing sejenak di Purwakarta akhirnya kami putuskan untuk mengalihkan tujuan ke kampung, Segalaherang Subang. Mengambil jalur purwakarta-Subang, kembali mata dimanjakan pemandangan indah dan banyaknya lokasi wisata yang menggoda untuk disinggahi. Tak lama hanya satu jam saja kami tiba di Segalaherang. Dan disinilah keajaiban terjadi, Saya melihat hampir di setiap teras rumah ada bunga-bunga indah yang dipajang. Berwarna-warni, bahkan yang uniknya pohon di halamanpun berbunga dengan bunga yang berwarna ungu haha... Sungguh Saya heran bunga apa itu. Mampir di rumah adik ipar yang sangat multi talenta, kembali saya terusik dengan pohon di halamannya yang penuh dengan bunga.





              Ini asli atau palsu?? Takjub Saya ketika melihat lebih teliti ternyata bunga-bunga itu terbuat dari plastik. Sungguh sangat kreatif, rupanya ada RB Craft di desa ini hehe...dan semakin dibuat tak percaya hati ini karena ternyata emak-emak di desa pun tak pernah ketinggalan dengan ilmu crafting, mereka membuat bunga-bunga yang indah di sela-sela kesibukan bertani dan beternak. Plastik kresekpun digunakan di recycle, luar biasa.

artistik

Luar biasa para emak tersebut membuat bunga dari bahan plastik yang dijual eceran di warung-warung, tiga ribu bisa mendapat 10 helai plastik. Kawat yang digunakan memang bukan kawat khusus untuk kerajiana bunga,tapi memang hanya bahan itu saja yang ada disana. Lem yang digunakan lem lilin yang sebatangnya seribu rupiah. Bahan yang lain seperti ranting pohon didapat dari hasil hunting di kebun. Ranting yang indah biasanya didapat dari kebun teh. Wah, di perjalanan pulang nanti rupanya Saya harus mampir dulu di kebun teh, mengambil ranting yang cocok untuk kreasi nanti di rumah.




Akhirnya dengan sangat bersemangat Saya memutuskan untu belajar dari adik ipar cara membuat bunga dari plastik. Ternyata tak sembarang menggunting ada trik-trik tertentu sehingga bisa menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dan memang membutuhkan kesabaran dan ketenangan dalam pengerjaannya.








Di malam tahun baru ini, disaat keluarga sibuk membakar jagung dan ayam, saya sibuk berkutat dengan kesabaran mencoba membentuk plastik sesuai dengan yang diinginkan. Pulang ke Bandung nanti bertekad mengaplikasikan yang didapat dengan kreasi sendiri. Luar biasa sungguh saya tak percaya bisa mendapat ilmu craft disini, dari emak desa yang sangat multi talenta, dari bahan seadanya bisa menghasilkan kreasi yang tidak biasa. Ternyata ilmu bisa didapat dimana saja dan ternyata ilmu craft tidak hanya bisa didapat di kota saja. Disini di Desa Segalaherang ada emak-emak luar biasa yang siap berbagi ilmu dengan siapa saja. Sungguh oleh-oleh malam tahun baru yang tak terlupakan.

2 komentar: