Minggu, 15 April 2018

Review - Jelita Sejuba

      Jujur awal ingin nonton film ini karena terbawa perasaan lagu Anji yang berjudul "Menunggu Kamu". Setelah melalui obrolan sana-sini ternyata lagu itu original soundtrack  dari film "Jelita Sejuba". Wah, judulnya sangat cantikkan? Ceritanya, itu menambah rasa penasaran ingin melihat seperti apa filmnya.

     Lagi-lagi 'tertipu' oleh judulnya yang cantik. Sempat terlintas judul itu diambil dari nama tokoh utama wanitanya. Ternyata sama sekali jauh dari perkiraan. Sejuba--nama sebuah kampung di pesisir Pulau Natuna,  kepulauan Riau. Nama yang cantik itu sesuai dengan kecantikan daerahnya. Dan film ini memang dibuat dengan maksud memperkenalkan keindahan Pulau Natuna. Demikian yang dikatakan oleh produser film ini Marlia Murdiyani. Adapun penulis naskah ceritanya adalah Jujur Prananto.

     Natuna sendiri merupakan sebuah kepulauan yang memiliki julukan "mutiara di ujung utara". Seperti yang dikutip dari sebuah artikel yang ditulis oleh Desi Purnawati. Bahwa Natuna merupakan simbol keteguhan hati dalam membela NKRI. Film "Jelita Sejuba" ini sendiri dibintangi oleh Putri Marino sebagai Sharifah dan Wafda Saifar Lubis sebagai Jaka. Judul film ini sendiri merupakan nama warung yang dimiliki oleh orang tua Sharifah dalam film tersebut.

      Cerita film ini dibuka pada saat Sharifah dan teman-temannya tengah merayakan kelulusan mereka dari SMA. Sharifah bersama kedua temannya kemudian membantu kedua orangtuanya menjaga warung yang dinamai "Jelita Sejuba". Warung yang pada akhirnya menjadi tempat para prajurit TNI melepas lelah dan penat.

     Disitulah kemudian Sharifah berkenalan dengan Letnan Satu, Jaka. Anggota infanteri dari Batam yang ditugaskan mengikuti latihan gabungan Natuna. Walau pertemuan mereka hanya sebulan, ternyata perasaan khusus itu tanpa disadari telah tumbuh di hati masing-masing. Karakter Lettu Jaka berhasil diperankan oleh Wafda dengan baik. Kharismatik prajurit TNI yang satu ini mengalahkan ketampanan aktor Korea manapun juga.

    Walaupun Sharifah sangat berharap pada Jaka. Ayah dan adiknya sempat meragukan Jaka. Mereka beranggapan Sejuba bukanlah tempat yang bisa membuat prajurit TNI seperti Jaka tinggal menetap. Kemudian cerita bergulir ketika Jaka ditempatkan di kompi-C di Ranai Natuna. Jaka tanpa bertele-tele akhirnya mengajak Sharifah untuk menikah dengannya. Kendala sempat muncul ketika adik laki-laki Sharifah tidak menyetujui hubungan mereka. Sedangakan ayahnya sebelum meninggal, sempat meminta Jaka untuk menjaga anak perempuannya itu.

    Sharifah dengan rasa cintanya pada Jaka dan pada negerinya. Pada akhirnya harus sering meredam rindu pada suaminya itu setiap dipindah tugaskan. Sayangnya alur percintaannya kurang tajam. Rindu Sharifah yang terkuak pada saat Jaka pulang kurang tereksplorasi. Walau begitu alur film ini cukup memengaruhi emosi penonton.

     "Jelita Sejuba" ini menggambarkan pengorbanan para wanita hebat di belakang prajurit-prajurit perkasa. Betapa mereka harus rela membagi cinta antara suaminya dan negaranya. Film ini menceritakan tentang ketulusan dan kesetiaan. Dan Sharifah akan terus menanti kepulangan Jaka dengan setia.

    Film "Jelita Sejuba" dibintangi oleh Putri Marino, Wafda Saifan Lubis, Aldi Maldini, Yayu Unru, Nena Rosian, Abigail dan Mutiara Sofyan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar