Kamis, 03 Agustus 2017

Keluarga Bahagia, Anak Bahagia

     Selasa 25 Juni 2017 lalu saya mengikuti seminar dengan pembicara Bunda Kurnia Widiatuti. Beliau seorang pembicara nasional MUTE ( Muhammad Teladanku ). dan penggagas 1000 keluarga pecinta rasul. Seminar yang membicarakan bagaimana keluarga bahagia menjadikan anak bahagia. Bismillah, demikian resume seminar tersebut.
     Diawali dengan foto romantis sepasang suami istri. Bunda Kurnia menyampaikan pernyataan menggelitik, sudahkah kita memiliki foto romantis bersama pasangan? Apabila belum berarti patut dipertanyakan. Rasulullah saw bersabda, bahwa di setiap 100 tahun akan muncul pemimpin baru sebagai pemimpin peradaban. Seorang pemimpin yang akan memiliki pola kehidupan rasul. Pemimpin yang dimaksud disini adalah anak-anak kita.

Ada tiga tipe orangtua
*orangtua yang taat tetapi anak durhaka
*orangtua durhaka tetapi anak taat
*orangtua taat dan anak taat

     Bagaimana kita menghasilkan anak yang taat? Segala sesuatunya berdasarkan ikhtiar orangtua. Mulailah dengan niat yang jernih. Kita bisa mencontoh keluarga Ibrahim as dan Siti Hajar. Ketika nabi Ibrahim diperintahkan untuk meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di padang yang tandus oleh Allah, beliau melaksanakannya dengan keikhlasan yang luar biasa. Dan karena ketabahan Siti Hajar pula akhirnya sumber air zam zam ditemukan. Jika Allah yang memerintahkan, maka Allah tidak akan menelantarkan, Dia akan mencukupkan. Rahasia bahagia itu terletak ketika kita bisa memahamkan keluarga kita tentang Allah. Dan semuanya di awali pada awal pernikahan, carilah pasangan yang terbaik. Lihatlah agamanya, insha allah menghasilkan keturunan yang baik.
 
     Kunci kebahagiaan juga ada pada nafkah yang halal.
 "satu dinar engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar engkau nafkahkan untuk membebaskan budak, satu dinar disedekahkan pada orang miskin dan satu dinar yang engkau nafkahkan pada keluargamu maka itulah yang paling besar pahalanya.

     Ada beberapa hal yang menyebabkan keluarga tidak bahagia.

1.Seringkali keluarga tidak bahagia karena sibuk mencari nafkah
2.Hilangnya kebahagiaan keluarga karena diambilnya tiga pundi kebaikan didalamnya. Adapun tiga pundi kebaikan itu adalah:
-tidak menceritakan musibah
-tidak berkeluh kesah tentang derita
-tidak mengumbar sedekah
3.Tidak bahagia karena selalu mencari kelezatan dunia. Sedangkan kelezatan itu tidak kunjung didapat karena dicabut. Tiga kelezatan dunia yang dicabut adalah:
-kerja terus tak pernah berhenti
-kurang terus tak pernah cukup
-rugi terus tak pernah untung

Dimanakah letak kebahagiaan?

Letak kebahagiaan ada didalam qalbu kita.


      Dr.J.Andrew Amour menemukan adanya 'otak' di jantung yang berupa sistem saraf intristik yang kompleks. Hal inilah yang menjadikan jantung sebagai gudang di alam bawah sadar yang mampu menentukan kualitas hidup seseorang.
      Kita harus mampu menjaga qalbu kita. Bagaimana bila kita tidak mampu menjaga qalbu? Pastinya hidup akan terasa berat karena selalu memikirkan hal yang telah lalu dan hal yang belum terjadi. Qalbu harus dijaga dengan cara:
 1.Belajar menerima kenyataan
 2.Berdamai dengan masa lalu
 3.lepaskan segala beban

     Jagalah qalbu kita, dan jadilah orang hari ini, saat ini dan dimasa ini. Berbahagialah dengan manajemen qalbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar