Sabtu, 19 Agustus 2017

Ke Batik Nyere yuk!


      Sebenarnya antara percaya dan tidak percaya bila membatik itu bisa menggunakan nyere (lidi). Dalam bayangan saya yang terbayang melukis dengan menggunakan sebatang lidi pastilah merepotkan. Atau mungkin ada semacam alat membatik baru yang mata penanya menggunakan lidi, hmm...entahlah. Benar-benar masih sulit membayangkan ada batik yang tercipta dari lidi.
       Demi menuntaskan penasaran akhirnya hari minggu kemarin saya bersama teman dari grup mabela berangkat mengunjungi batik nyere. Tempatnya tak terlalu sulit ditemukan, tempat membatik unik pimpinan ibu yenni ini berlokasi di jalan teluk buyung. Daerahnya dekat Istana Plaza Bandung. Yang agak menyulitkan mungkin hanya tempatnya yang masuk ke gang kecil, bagi yang membawa mobil harus memarkir kendaraannya di jalan utama. Tapi tempatnya tidak jauh kok dari jalan besar.
      Keuntungan bergabung dengan mabela kami bisa mendapatkan kesempatan membatik hanya dengan harga 60 ribu dari harga normal 120 ribu.

Diawal pengenalan membatik saya dipersilahkan untuk memilih ukuran kaos yang diinginkan. Setelah itu memilih gambar yang akan dicetak dikaos. Gambarnya harus dipotong terlebih dahulu, jadi ada baiknya membawa perlengkapan sendiri, seperti gunting, cutter dan kuas untuk melukis yang ukuran sedang.
      Setelah gambar selesai dipotong kami dipersilahkan ke halaman depan. Disana sudah disediakan lilin untuk membatik dan nyere (sapu lidi). Kaos yang sudah dipilih di gelar di atas alas, terlebih dahulu bagian tangan yang diberi lilin. Bagian yang lain ditutup koran agar tidak terciprat. Ternyata batik nyere itu tidak hanya menggunakan satu batang lidi saja hehe, tapi satu ikat lidi dimasukkan ke dalam tempat lilin kemudian dicipratkan ke atas kaos yang ada. Terus menerus dicipratkan lilinnya menggunakan nyere hingga semua media tertutup lilin. Terkecuali bagian yang akan ditempel gambar yang digunting tadidan ditutup koran terlebih dahulu. Setelah gambarnya diatur diatas kaos, baru kemudian dicipratkan lilin. Lilin yang dicipratkan menggunakan nyere nantinya akan menghasilkan motif bintik-bintik yang unik.

       Setelah semua permukaan media dipenuhi lilin barulah dilukis sesuai dengan motif yang diinginkan. Ternyata membatik yang baik itu apabila semua bidang media dipenuhi oleh warna, setelahnya kita bisa melukis motif batik yang diinginkan. Proses selanjutnya setelah kaos selesai diwarnai adalah penjemuran. Ternyata proses penjemurannya tidak bisa ditunggui hehe, kami dipersilahkan untuk datang kembali ke batik nyere dua hari kemudian untuk proses selanjutnya. 
       Wah, ternyata tak segampang itu membatik. Walau terlihat mudah karena hanya tinggal dicipratkan saja lilinnya ke atas kaos, tetap saja proses pengeringan dan pengawetan warnanya perlu waktu. Akhirnya dua hari kemudian saya kembali ke batik nyere. Proses selanjutnya setelah penjemuran adalah proses melapisi media dengan waterglass.  Pelapisan ini dimaksudkan agar warna tidak luntur. Kembali pengeringan dilakukan setelah pelapisan waterglass. 
       Sebenarnya diawal mengikuti wisata batik ini sama sekali tidak mengira apabila prosesnya panjang seperti ini. Ternyata setelah waterglass kering proses selanjutnya adalah menghilangkan lilin yang ada d kaos. Proses ini melalui tahap penggodogan media di dalam wadah yang telah dicampur obat untuk menguatkan warna pada bahan. Tahap penggodogan dilakukan dua kali, tahap pertama setelah digodog kaos dicuci terlebih dahulu sebelum digodog untuk yang kedua kalinya. Setelah dicuci kembali media kembali dijemur sampai akhirnya nanti siap untuk digunakan. 
        Rupanya belajar membatik itu tak cukup hanya sekali. Masih banyak kesalahan yang harus diperbaiki dan masih banyak hal yang harus dipelajari. Yuk kita ke batik nyere! Dijamin wisata batik ini akan menambah pengetahuan dan keahlian kita. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar