Selasa, 23 Oktober 2018

Ketika Kau Kembali

Apa yang semesti terucap ketika sebuah tanya menguak
menatapmu; tiada sepercik pun bahagia
entah serupa riak riak letupan sesal; seumpama pula pendaman kesal
menilisik wujudmu yang tetiba merasuk kenangan


dirimu di ratusan hari dari detik ke detak nadi;
meranggas asa lusuhkan rasa
seniscaya tetes airmata tanpa henti tusukkan sendu
lumpuhkan aku di batas penantian kosong

Kini dirimu menguar sesuatu yang semestinya tiada
kau tak serupa lalu; mata redup dalam senyum pilu
bilamanakah kau seperti diri? tenggelam di secarik tabir rindu
Tersekat kenyataan yang memaksa hati kita tak merekat

Bandung, 221018




Tidak ada komentar:

Posting Komentar