Apa yang semesti terucap ketika sebuah tanya menguak
menatapmu; tiada sepercik pun bahagia
entah serupa riak riak letupan sesal; seumpama pula pendaman kesal
menilisik wujudmu yang tetiba merasuk kenangan
menatapmu; tiada sepercik pun bahagia
entah serupa riak riak letupan sesal; seumpama pula pendaman kesal
menilisik wujudmu yang tetiba merasuk kenangan
dirimu di ratusan hari dari detik ke detak nadi;
meranggas asa lusuhkan rasa
seniscaya tetes airmata tanpa henti tusukkan sendu
lumpuhkan aku di batas penantian kosong
meranggas asa lusuhkan rasa
seniscaya tetes airmata tanpa henti tusukkan sendu
lumpuhkan aku di batas penantian kosong
Kini dirimu menguar sesuatu yang semestinya tiada
kau tak serupa lalu; mata redup dalam senyum pilu
bilamanakah kau seperti diri? tenggelam di secarik tabir rindu
Tersekat kenyataan yang memaksa hati kita tak merekat
kau tak serupa lalu; mata redup dalam senyum pilu
bilamanakah kau seperti diri? tenggelam di secarik tabir rindu
Tersekat kenyataan yang memaksa hati kita tak merekat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar